sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu Panama perdana ke Indonesia, kerja sama ekonomi jadi fokus

Perdagangan Indonesia-Panama pada semester pertama 2018 berhasil mencapai hampir Rp131 juta dengan volume perdagangan tumbuh 31,2%.

Soraya Novika
Soraya Novika Jumat, 26 Okt 2018 09:37 WIB
Menlu Panama perdana ke Indonesia, kerja sama ekonomi jadi fokus

Menteri luar negeri yang juga merangkap Wakil Presiden Panama Isabel Saint Malo menyambangi Indonesia untuk pertama kalinya sejak hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 1979. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk memperkuat fondasi bilateral Indonesia-Panama terutama di bidang ekonomi.

"Indonesia dan Panama memiliki posisi geografis yang strategis. Indonesia menghubungkan Pasifik dan Samudera Hindia, sementara Panama menghubungkan lautan Pasifik dan Atlantik. Posisi geografis ini, membuat Panama menjadi sangat strategis bagi jalur perdagangan Indonesia ke pasar Amerika Selatan, terutama melalui Terusan Panama," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers bersama di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Kamis (25/10).

Lebih dari 60% komoditi ekspor Indonesia senantiasa akan melewati Panama terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke negara-negara Amerika Selatan.

Di samping itu, perdagangan antara Indonesia dan Panama sendiri, pada semester pertama 2018 berhasil mencapai hampir Rp131 juta dengan volume perdagangan yang terus tumbuh rata-rata 31,2% per tahunnya.

"Angka tersebut menunjukkan potensi kerja sama kedua negara sangat terbuka lebar," imbuhnya.

Selain mengupayakan penguatan ekonomi, kedua negara pun bertekad menggiatkan kerja sama maritim.

"Kami juga akan menindaklanjuti beberapa bidang dalam kerja sama maritim di antaranya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang maritim, sertifikasi pelaut Indonesia, kerja sama manajemen batu bara, dan pengembangan zona ekonomi eksklusif," ungkap Menlu Retno.

Pembicaraan soal proses penerbitan bebas visa bagi warga negara Indonesia tidak luput dari dialog Menlu Retno dengan Menlu Malo.

Sponsored

"Demi memajukan hubungan masyarakat Indonesia-Panama sebagaimana merupakan langkah penting bagi penguatan hubungan kedua negara, maka proses penerbitan bebas visa untuk warga negara Indonesia, saya rasa penting untuk digarisbawahi. Indonesia juga mengundang partisipasi mahasiswa Panama untuk bisa mengambil beasiswa budaya dan seni Indonesia," paparnya.

Kerja sama kawasan juga turut diperbincangkan dalam tatap muka dua diplomat ini.

"Kita juga membahas kerja sama antara Asia Timur dan negara-negara Amerika Latin serta ASEAN," tambah Menlu Retno.

Terkait kerja sama kawasan tersebut, Wapres Malo melihat Indonesia sebagai negara yang sangat penting terutama untuk penguatan kerja sama dengan ASEAN.

"Indonesia sangat penting bagi Panama terutama untuk memperkuat kerja sama dan membangun dialog dengan ASEAN," ujar Menlu Malo.

Sebagai timbal balik untuk kesepakatan itu, Wapres Malo menyampaikan kesediaannya untuk membuka pasar Amerika Utara dan Karibia bagi produk ekspor Indonesia.

"Saya sudah mendiskusikan ini dengan Kementerian Perdagangan (Panama) yaitu untuk membuka jalan bagi produk Indonesia agar dapat masuk ke pasar Amerika Utara dan Karibia," tutur Menlu Malo.

Selain memenuhi pertemuan bilateral dengan Menlu Retno, Menlu Malo juga diagendakan hadir dalam 'Our Ocean Conference' pada 29-30 Oktober 2018 di Bali.

"Partisipasi kami dalam OOC merupakan bentuk upaya global kami untuk memastikan sumber daya laut yang berkelanjutan bagi kehidupan kita bersama serta sebagai bagian dari tindak lanjut kita terhadap agenda 2030 (Sustainable Development Goals/SDGs)," jelasnya.

Berita Lainnya
×
tekid