sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu Pompeo: AS mungkin tak akan pernah mendanai WHO lagi

AS sejauh ini menjadi negara paling terdampak pandemik coronavirus jenis baru. Ada lebih dari 860.000 kasus Covid-19 yang terdeteksi.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 24 Apr 2020 13:50 WIB
Menlu Pompeo: AS mungkin tak akan pernah mendanai WHO lagi

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan bahwa pandemik Covid-19 menunjukkan perlunya perombakan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pompeo memperingatkan bahwa Washington mungkin tidak akan pernah memulihkan pendanaan bagi WHO.

Pompeo mengatakan kepada Fox News pada Rabu (22/4) malam bahwa perlu ada perbaikan struktural di WHO untuk memperbaiki kekurangannya.

Ditanya apakah dia mendesak perubahan dalam kepemimpinan WHO, Pompeo menjawab, "Bahkan lebih dari itu."

Pompeo menuturkan, AS sangat percaya bahwa Beijing telah gagal melaporkan wabah Covid-19 secara tepat waktu, melanggar aturan WHO. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, tegas Pompeo, tidak menggunakan kemampuannya ketika satu negara anggota gagal mengikuti aturan-aturan organisasi.

"Saya sangat yakin bahwa Partai Komunis China akan membayar harga atas apa yang mereka lakukan. Saya tidak tahu persis langkah apa yang akan diambil," tutur Pompeo dalam wawancara dengan Fox News.

"Kita harus memastikan bahwa kita tidak lagi mendapat masalah semacam ini dari China."

Dalam wawancara dengan radio pada Kamis (23/4), Pompeo ditanya apakah dia melihat waktunya peran WHO digantikan oleh organisasi lain. "Kami akan mengkaji masalah itu." 

"Jika institusi ini bekerja dan berfungsi, AS akan selalu memimpin dan menjadi bagian darinya. Ketika faktanya gagal mencapai hasil yang diinginkan, kami akan bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk memberikan struktur, formula, model tata kelola, yang benar-benar akan memenuhi tujuan yang dimaksud," terang Pompeo.

Sponsored

Sementara Pompeo meluncurkan serangan baru terhadap WHO, Partai Demokrat di DPR AS menuduh pemerintahan Trump mencoba mengambinghitamkan badan PBB tersebut untuk mengalihkan perhatian dari penanganan pandemik coronavirus jenis baru di dalam negeri.

Dalam sepucuk surat kepada Presiden Donald Trump, mereka menyerukan pemulihan segera pendanaan terhadap WHO, yang ditangguhkan Trump pekan lalu setelah dia menuduh WHO China-sentris. Trump juga menyebut WHO mempromosikan disinformasi China tentang Covid-19.

WHO telah membantah tuduhan pemerintah Trump dan China menegaskan bahwa pihaknya transparan dan terbuka.

AS merupakan donor terbesar bagi WHO, menyumbang lebih dari US$400 juta pada 2019. Jumlah itu sekitar 15% dari anggaran organisasi tersebut. 

Sejumlah pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters bahwa Washington dapat mengalihkan dana tersebut ke kelompok bantuan lain.

Penjabat USAID pada Rabu mengungkapkan bahwa AS akan menilai apakah WHO dijalankan dengan benar dan mencari mitra alternatif di luar organisasi itu.

Ancaman apa pun untuk secara definitif mengakhiri pendanaan AS terhadap WHO kemungkinan akan bergantung pada kesuksesan Trump untuk terpilih kembali dalam Pilpres 2020.

AS sejauh ini menjadi negara paling terdampak pandemik coronavirus jenis baru. Ada lebih dari 860.000 kasus Covid-19, dengan fatalitas melampaui 49.000 di Negeri Paman Sam.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid