sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pangeran Arab Saudi masih banyak yang dibui

Sejumlah anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, eks menteri, dan pengusaha yang ditahan dituding terlibat korupsi.

Dika Hendra
Dika Hendra Jumat, 06 Jul 2018 14:28 WIB
Pangeran Arab Saudi masih banyak yang dibui

Otoritas keamanan Arab Saudi masih menahan sejumlah anggota keluarga kerajaan, mantan menteri, dan pengusaha. Penangkapan terhadap para koruptor terus digalakkan setelah genderang perang antikorupsi ditabuh.

Para pejabat pemerintahan dan orang dekat tahanan mengungkapkan banyak tahanan dipenjara tanpa dakwaan dan tidak diizinkan berhubungan dengan anggota keluarga dan para pengacaranya. "Banyak pangeran dan mantan pejabat ditahan di penjara berkeamanan maksimum dan beberapa di antaranya menjadi korban kekerasan," demikian laporan Wall Street Journal dilansir Al Jazeera pada Jumat (6/7).

Salah satu tahanan itu adalah anggota senior keluarga kerajaan, Pangeran Turki bin Abdullah yang menjabat sebagai gubernur Riyadh dan putra mendiang Raja Abdullah, pemimpin Arab Saudi sebelumnya.

Dalam penelusuran Wall Street Journal, beberapa lainnya yang masih ditahan adalah Mohammed al-Amoudi, pengusaha Arab Saudi-Ethiopia Bakr bin Laden, pimpinan perusahaan raksasa Binladin Group Amr al-Dabbagh, mantan kepala badan investasi Saudi dan Adel Fakeih, mantan menteri ekonomi yang pernah menjadi penasihat MBS.

Beberapa pejabat Saudi lainnya mengungkapkan, tiga miliarder dari keluarga Mahfouz, kelompok perbankan utama di Arab Saudi, juga ditahan tanpa alasan yang jelas.

Sayangnya, juru bicara pemerintah Arab Saudi tidak memberikan komentar. Deputi jaksa agung Arab Saudi memberikan catatan kalau beberapa tahanan menghadapi dakwaan korupsi, keamanan nasional, dan terorisme.

Sebelumnya pada awal November lalu, puluhan anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, menteri, dan pengusaha ditangkap dalam operasi pemberantasan korupsi besar-besaran. Gebrakan itu dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman alias MBS. Tuduhan yang mereka terima termasuk pencucian uang, suap, dan penyelewengan kekuasaan.

Sebagian tahanan dibebaskan setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah, termasuk miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal. Mereka yang sudah dibebaskan juga mengenakan gelang khusus untuk memonitor mereka. Pada Januari silam, Jaksa Agung Arab Saudi Sheikh Saud al-Mojeb mengungkapkan pemerintah berhasil menyita US$100 miliar dari hasil operasi antikorupsi.

Sponsored

Para pakar menilai bahwa penangkapan itu merupakan jalan bagi MBS untuk mengonsolidasikan ekonomi, politik, dan kekuasaan. Namun warga Arab Saudi mendukung langkah itu demi ekonomi yang lebih adil dan bersih.

Berita Lainnya
×
tekid