sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pembantaian di bar Brasil tewaskan 11 orang

Sebagian besar kekerasan yang terjadi di Brasil berkaitan dengan permusuhan antar geng.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 20 Mei 2019 09:34 WIB
Pembantaian di bar Brasil tewaskan 11 orang

Sekelompok pria bersenjata mengamuk di sebuah bar di Belém di negara bagian Pará di utara Brasil dan melepaskan tembakan pada Minggu (19/5). Pembakan itu menewaskan enam wanita serta lima pria. 

Seorang juru bicara negara bagian Pará, Natalia Mello, hanya mengatakan, "Terjadi pembantaian." Belum ada keterangan lebih lanjut atas apa yang terjadi.  

Situs berita G1 menyebutkan polisi mengatakan tujuh pria bersenjata terlibat dalam serangan, yang juga melukai satu orang. Media itu juga menyatakan, para penyerang tiba di bar dengan satu sepeda motor dan tiga mobil.

Pada akhir Maret, pemerintah federal mengirim pasukan Garda Nasional ke Belem untuk memperkuat keamanan di kota itu selama 90 hari.

Menurut statistik resmi, Brasil mencapai rekor tertinggi, yakni 64.000 kasus pembunuhan pada 2017, 70% di antaranya disebabkan oleh senjata api.

Sebagian besar kekerasan di Negeri Samba itu berkaitan dengan permusuhan antar geng. Pada Januari, Kota Fortaleza sempat lumpuh, di mana bisnis, bus dan taksi tidak beroperasi, setelah sejumlah geng beraksi.

Di Rio de Janeiro, baku tembak antar geng terjadi setiap hari. Polisi dilaporkan bahkan kerap membunuh orang yang tidak bersalah.

Salah satu janji kampanye utama Presiden Jair Bolsonaro dalam pemilu yang dimenangkannya adalah bahwa dia akan melonggarkan undang-undang senjata Brasil yang ketat, dengan alasan bahwa karena para penjahat dipersenjatai dengan senjata yang diperoleh secara ilegal maka warga negara yang terhormat harus memiliki hak untuk mempertahankan diri dengan senjata yang dibeli secara legal.

Sponsored

Bolsonaro menepati janji kampanyenya. Lewat dua keputusan presiden, dia membuat pembelian senjata lebih mudah. Di lain sisi, jaksa federal berusaha menempuh jalur hukum untuk memblokir langkah itu. (USA Today)

Berita Lainnya
×
tekid