sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penembakan di Universitas Negeri Perm Rusia, 6 tewas

Badan penegak hukum Komite Investigasi menyatakan pelaku tersebut terluka setelah melawan saat ditangkap, dan sedang dirawat di rumah sakit.

Elmo Julianto
Elmo Julianto Selasa, 21 Sep 2021 10:06 WIB
Penembakan di Universitas Negeri Perm Rusia, 6 tewas

Terjadi tragedi penembakan yang berlangsung di universitas yang berada di Kota Perm, Rusia, pada Senin (20/9) waktu setempat. Seorang mahasiswa bersenjatakan senapan, diidentifikasi sebagai pelaku dari penembakan ini. Peristiwa ini juga menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai banyak lainnya.

Video yang ditampilkan, menunjukkan siswa yang panik melompat dari jendela lantai pertama untuk melarikan diri dari Universitas Negeri Perm, sekitar 1.300 km (800 mil) Timur Moskow, dan mendarat dengan keras di tanah sebelum berlari ke tempat yang aman.

"Ada sekitar 60 orang di kelas kami. Kami menutup pintu dan memblokir akses masuk ke dalam ruangan dengan kursi," kata mahasiswa, Semyon Karyakin kepada Reuters.

Badan penegak hukum Komite Investigasi menyatakan pelaku tersebut terluka setelah melawan saat ditangkap, dan sedang dirawat di rumah sakit.

Juru bicara universitas Natalia Pechishcheva sebelumnya mengatakan penembak telah "dilikuidasi", dan ia menambahkan bahwa saat ini pelaku sudah berada dalam tahanan polisi. Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tubuhnya tergeletak di tanah di luar gedung universitas.

Pria bersenjata itu diidentifikasi sebagai mahasiswa di universitas tersebut yang memperoleh senapan pada Mei.
Media lokal mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai seorang siswa berusia 18 tahun yang sebelumnya memposting foto dirinya di media sosial, berpose dengan senapan, helm, dan amunisi. Foto itu tidak dapat diverifikasi secara sepihak.

"Saya sudah memikirkan ini sejak lama, sudah bertahun-tahun, dan saya menyadari saatnya telah tiba untuk melakukan apa yang saya impikan," kata pelaku pada postingan foto di akun media sosialnya.

Ini menunjukkan bahwa tindakannya tidak ada hubungannya dengan politik atau agama tetapi dimotivasi oleh kebencian.

Sponsored

Rusia memiliki batasan ketat pada kepemilikan senjata api sipil. Tetapi beberapa kategori senjata tersedia untuk dibeli untuk berburu, membela diri, atau olahraga bagi mereka yang memenuhi persyaratan tertentu.
Pada Mei, seorang remaja pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah sekolah di kota Kazan, dan menewaskan sembilan orang serta melukai banyak orang.

Peristiwa tersebut menjadi peristiwa penembakan sekolah paling mematikan di Rusia sejak 2018, ketika seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Krimea dan menewaskan 20 orang yang sebelummya mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri.

Rusia menaikkan usia minimum untuk membeli senjata api dari 18 menjadi 21 setelah penembakan di Kazan, tetapi undang-undang baru tersebut belum berlaku.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid