sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perang dagang dan eskalasi Timteng diprediksi mendominasi KTT G20

KTT G20 tahun ini akan berlangsung di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 27 Jun 2019 13:51 WIB
Perang dagang dan eskalasi Timteng diprediksi mendominasi KTT G20

Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin dunia lainnya telah berkumpul di Osaka, Jepang, untuk menghadiri KTT G20 pada 28-29 Juni. Donald Trump dijadwalkan tiba pada Kamis (27/6) malam dan akan bertemu dengan Xi pada Sabtu saat KTT berakhir.

Selain dengan Trump, Xi juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral lainnya dengan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk membahas sengketa wilayah. Kedatangan Xi ke Jepang merupakan yang pertama kalinya sejak dia menjadi presiden pada 2013.

Pekan lalu, Xi melawat ke Korea Utara. Kunjungannya meningkatkan harapan agar kebuntuan dengan AS terkait program nuklir Pyongyang dapat diakhiri. Adapun Trump akan bertolak ke Korea Selatan setelah meninggalkan Jepang, di mana dia dilaporkan akan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ).

Perang dagang dan prospek perang yang sebenarnya dinilai akan mendominasi agenda Trump di Osaka.

Pasar siap untuk bereaksi terhadap hasil pembicaraan Trump dan Xi soal perang dagang, yang telah lama dinanti-nantikan. Perang dagang AS-China telah memengaruhi rantai pasokan dan menyebabkan pertumbuhan global melambat. 

Di Timur Tengah, eskalasi belum reda saat Trump akan bertatap muka dengan pemimpin kekuatan besar lainnya seperti Rusia, Arab Saudi dan Jerman. Karenanya diskusi tentang Iran diprediksi dapat memiliki konsekuensi yang sama luasnya dengan pembahasan perang dagang.

Trump meninggalkan AS ketika calon rivalnya dari Partai Demokrat dalam Pilpres 2020 bersiap terlibat dalam debat televisi pertama mereka. 

Dalam twitnya, Trump menyerukan orang-orang untuk mengikuti perkembangan debat Demokrat lewat sejumlah akun.

Sponsored

"Maaf, saya sedang di Air Force One, berangkat untuk menyelamatkan Free World," twit Trump.

KTT G20 kali ini merupakan yang ketiga bagi Trump dan dia tidak lagi datang sebagai "anak baru" karena dari 20 pemimpin dunia lainnya yang hadir, delapan di antaranya menjabat setelah Trump.

Para ajudan Trump mengatakan bahwa sang presiden telah semakin nyaman menghadiri KTT dibanding saat pertemuan tingkat tinggi pertamanya di Sisilia, Italia. 

Dalam KTT perdananya, dia digambarkan masih canggung dan menjadi objek tekanan para pemimpin lain terkait isu perubahan iklim dan perdagangan. Sekarang situasinya justru berbalik.

Selain telah mengembangkan hubungan dengan pemimpin dunia lainnya, Trump sekarang lebih mampu memanfaatkan koneksi pribadi yang menopang seluruh pendekatan diplomasi asingnya.

KTT G20, di mana seluruh kekuatan besar dunia berkumpul, telah menjadi panggung utama dalam upaya mengembangkan pendekatan terpadu untuk isu-isu pelik yang memicu kecemasan di seluruh dunia. (The Washington Post dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid