Pihak berwenang selidiki penyebab kebakaran katedral di Nantes

Pihak berwenang Prancis menyatakan kebakaran yang merusak sebagian Katedral St Peter's dan St Paul di Nantes pada Sabtu (18/7) diduga dimulai dengan sengaja.

Jaksa Penuntut Pierre Sennes mengatakan, terdapat tiga titik api di lokasi. Penyelidikan atas dugaan penyebab kebakaran sedang berlangsung.

Sennes menambahkan, polisi nasional akan terlibat dalam penyelidikan dan seorang ahli kebakaran sedang dalam perjalanan ke Nantes.

"Ketika kami tiba di lokasi dan melihat ada tiga titik api yang berbeda, sudah sangat wajar untuk menyelidikinya lebih lanjut," kata dia.

Kebakaran menghancurkan jendela kaca patri dan organ besar di dalam katedral yang berasal dari abad ke-15 tersebut.

Kejadian kebakaran di Nantes terjadi lebih dari setahun setelah kebakaran dahsyat menghanguskan sebagian besar Katedral Notre-Dame di Paris.

Kepala pemadam kebakaran setempat, Laurent Ferlay, menuturkan kebakaran di Nantes berhasil diatasi dengan cepat dan kondisinya tidak separah yang menimpa Katedral Notre-Dame.

"Kerusakan terkonsentrasi pada organ, yang tampaknya benar-benar hancur. Platform tempat organ itu pun berisiko runtuh," kata Ferlay.

Dia menambahkan, atap katedral untungnya tidak tersentuh kobaran api.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengapresiasi kinerja para petugas pemadam kebakaran yang mengatasi situasi tersebut.

"Setelah Notre-Dame, kini Katedral St Peter dan St Paul terbakar. Saya sampaikan dukungan penuh bagi para petugas pemadam kebakaran yang mengambil risiko untuk menyelamatkan bangunan ikonik itu," ujar Macron.

Api mulai merebak pada pagi hari sekitar pukul 07.30 waktu setempat dan lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kobarannya setelah beberapa jam.

Ini bukan kebakaran pertama yang terjadi di Katedral St Peter dan St Paul. Bangunan tua itu sempat rusak akibat pengeboman pada 1944 selama Perang Dunia II dan sebagian besar atapnya hancur pada 1972.

Sumber : BBC