sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PM Selandia Baru bantah keterkaitan bom Sri Lanka dan teror Christchurch

Pasca-bom di Sri Lanka, Presiden Maithripala Sirisena berjanji akan merombak struktur keamanan negara.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 24 Apr 2019 12:03 WIB
PM Selandia Baru bantah keterkaitan bom Sri Lanka dan teror Christchurch

Pada Rabu (24/4), Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan bahwa pemerintahannya belum menemukan bukti yang menunjukkan bahwa pengeboman di Sri Lanka merupakan aksi balasan atas penembakan di dua masjid di Christchurch.

Pernyataan PM Ardern keluar setelah Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene menarik kesimpulan bahwa kedua aksi teror itu berhubungan.

Pada Selasa (23/4), Menhan Wijewardene menyatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa pengeboman terhadap tiga gereja, empat hotel mewah, dan sebuah rumah itu merupakan pembalasan atas penembakan massal di Selandia Baru pada 15 Maret.

Namun, para pakar dan analis keamanan meragukan serangan bom tersebut dapat direncanakan dalam waktu sesingkat itu.

Dalam konferensi pers di Auckland, PM Ardern menegaskan bahwa pemerintahnya belum menerima informasi resmi apa pun dan tidak mendapatkan laporan dari pihak intelijen mana pun yang menguatkan pernyataan pihak Sri Lanka.

"Sri Lanka sedang berada pada tahap awal penyelidikan. Jadi kami akan membiarkan mereka melakukan itu, tetapi pada tahap ini, tidak ada bukti apa pun yang menguatkan klaim mereka," tambahnya.

Setelah melontarkan klaimnya, Menteri Wijewardene tidak menjelaskan mengapa pihak berwenang Sri Lanka percaya bahwa pengeboman yang menewaskan 321 orang dan melukai 500 lainnya itu berhubungan dengan pembunuhan 50 orang di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Christchurch.

Teror penembakan di Christchurch dilakukan oleh pria asal Australia yang menetap di Selandia Baru, Branton Tarrant.

Sponsored

Pemerintah Sri Lanka rombak keamanan negara

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena berjanji akan merombak struktur keamanan negara setelah sejumlah teror bom melanda negaranya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa malam waktu setempat, Presiden Sirisena mengatakan dia akan merestrukturisasi kepolisian dan pasukan keamanan dalam beberapa pekan mendatang.

"Para pejabat keamanan yang mendapat laporan peringatan dari intelijen negara asing tidak meneruskannya kepada saya. Saya telah memutuskan untuk mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah pejabat yang bertanggung jawab atas hal itu," tuturnya.

Pada Selasa, lewat pernyataan yang dirilis oleh media propaganda, Amaq, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman meskipun tidak memberikan bukti lebih lanjut.

Pemerintah Sri Lanka sebelumnya menuding bahwa pengeboman dilakukan oleh kelompok ekstremis lokal, National Thowheed Jamath (NTJ).

PM Wickremesinghe menambahkan bahwa pemerintah percaya serangan pada Minggu (21/4) itu tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan dari kelompok-kelompok teror di luar negeri.

Polisi telah menahan 40 tersangka sehubungan dengan serangan itu, yang semuanya adalah warga negara Sri Lanka. Keadaan darurat pun tetap berlaku untuk mencegah adanya serangan lanjutan.

Sebelumnya, Menhan Wijewardene meyakini bahwa bersama dengan NTJ, kelompok militan lokal lain, Jammiyathul Millathu Ibrahim (JMI) juga diduga terlibat dalam serangan.

NTJ belum pernah melakukan serangan skala besar. Kelompok radikal itu menjadi terkenal karena merusak sejumlah patung Buddha pada 2018. Hingga kini mereka belum mengaku bertanggung jawab atas pengeboman mematikan tersebut.

Peringatan yang diabaikan

Di saat para penyelidik berupaya mencari tahu dalang dari aksi pengeboman itu, ada kemarahan publik di Sri Lanka atas kegagalan pihak berwenang menindaklanjuti peringatan ancaman dari badan intelijen India.

Peringatan pertama datang lebih dari dua pekan sebelum serangan.

Juru bicara pemerintah Rajitha Senaratne menyatakan bahwa pada 4 April, otoritas keamanan Sri Lanka diberitahu tentang kemungkinan akan adanya rencana melancarkan serangan bunuh diri terhadap gereja-gereja Kristen dan tempat-tempat wisata.

Peringatan yang sama kembali disampaikan dua hari dan dua jam sebelum serangan terjadi.

Delhi memperoleh informasi itu dari hasil interogasi tersangka anggota ISIS yang ditahan di India.

"Ketika kami sedang menyelidiki kasus-kasus ISIS, dalam interogasi dengan seorang tersangka, dia mengungkapkan nama seorang pria, Zahran Hashim, yang merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri dan dikaitkan dengan NTJ," kata sumber intelijen di India. "Tersangka mengatakan bahwa dia melatih Hashim dan mengubahnya menjadi radikal."

Sumber intelijen India tidak menyebutkan secara spesifik kapan penangkapan itu dilakukan. 

"Badan-badan intelijen India membagikan informasi itu dengan rekan-rekan mereka di Sri Lanka," kata sumber itu.

Nama Hashim kembali muncul di laporan peringatan tertanggal 11 April yang ditandatangani oleh Wakil Inspektur Jenderal Polisi Sri Lanka. Laporan itu menyebut Hashim sebagai pemimpin NTJ.

"Suatu badan intelijen asing tertentu telah melaporkan bahwa pemimpin NTJ, Mohamed Cassim Mohamed Zahran yang juga dikenal sebagai Zahran Hashim dan para pengikutnya merencanakan serangan bunuh diri di Sri Lanka," jelas laporan itu.

Laporan tersebut diedarkan secara luas ke berbagai layanan keamanan dan sejumlah kementerian di Sri Lanka.

Pada Selasa, usai mengklaim pertanggung jawaban atas pengeboman di Sri Lanka, ISIS merilis sebuah foto berisikan delapan pria yang diakuinya sebagai pelaku teror bom.

Semua pria menggunakan topeng kecuali satu yang berdiri di tengah yang diyakini sebagai Hashim. Menurut Amaq, Hashim memimpin kelompok yang melaksanakan aksi teror bom itu.

Seorang pejabat senior Sri Lanka mengonfirmasi pria yang tidak menggunakan topeng di foto itu adalah Hashim.

"Hashim adalah dalang serangan ini," kata Gubernur Provinsi Barat Sri Lanka Azath Salley. "Dia adalah orang yang memberi mereka ideologi dan merekrut mereka." 

Dalam konferensi pers, PM Wickremesinghe juga mengidentifikasi Hashim sebagai bagian dari komplotan yang melakukan aksi pengeboman tersebut.

"Ada kemungkinan dia merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri," ujarnya.

Pihak berwenang Sri Lanka menyatakan jumlah korban bisa lebih tinggi. Menurut mereka, awalnya para pelaku juga menargetkan hotel keempat, tetapi serangan di lokasi itu gagal.

Sebelumnya para pejabat pemerintah juga mengungkapkan telah mengamankan bom pipa di dekat Bandar Udara Internasional Katunayake, Kolombo.

Pemakaman massal

Pemakaman massal pertama diadakan pada Selasa, bersamaan dengan hari berkabung nasional di Sri Lanka yang dimulai pada pukul 08:30 dengan hening cipta selama tiga menit.

Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah warga negara Sri Lanka, termasuk sejumlah orang Kristen yang menghadiri kebaktian di gereja pada perayaan Paskah.

Para pejabat Sri Lanka mengatakan sebanyak 38 warga negara asing tewas dan 14 lainnya belum ditemukan. 

Pemakaman massal untuk sekitar 30 korban dilakukan di gereja St. Sebastian di Negombo, wilayah utara Kolombo, yang merupakan salah satu tempat yang ditargetkan dalam penyerangan pada Minggu Paskah. (Reuters, BBC, dan CNN)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid