PR berat Biden: Kasus infeksi Covid-19 tembus 10 juta

Amerika Serikat (AS) telah menjadi negara pertama di dunia yang melaporkan lebih dari 10 juta kasus infeksi coronavirus. Data tersebut dirilis oleh kantor berita Reuters. Perkembangan pada Minggu (8/11) tersebut datang ketika kasus Covid-19 secara global telah melebihi 50 juta.

Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, telah berjanji akan menjadikan penanganan pandemi di dalam negeri sebagai prioritas. Selama masa kampanye pilpres, Biden memang kerap mengkritik penanganan pandemi oleh Presiden Donald Trump.

Menghadapi PR berat yang dihadapi AS tersebut, Partai Demokrat akan mengumumkan gugus tugas beranggotakan 12 orang pada Senin (10/11) untuk menangani Covid-19 yang akan dipimpin oleh pakar kesehatan, Vivek Murthy, dan mantan komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) David Kessler.

Gugus tugas Covid-19 itu akan mengembangkan cetak biru untuk mengendalikan pandemik setelah Biden resmi menjabat pada Januari 2021.

"Pekerjaan kami dimulai dengan mengendalikan Covid-19," kata Biden dalam pidato kemenangannya pada Sabtu (8/11). 

"Kami tidak dapat memperbaiki ekonomi, memulihkan vitalitas, atau menikmati momen paling berharga dalam hidup sampai virus ini dapat dikendalikan," imbuhnya.

Capres yang diusung Partai Demokrat itu berjanji akan berupaya dan berkomitmen sekuat tenaga untuk mengendalikan pandemi ini.

Negeri Paman Sam telah melaporkan sekitar satu juta kasus dalam 10 hari terakhir. Hal ini menunjukkan tingkat infeksi tertinggi sejak negara itu melaporkan kasus infeksi Covid-19 pertamanya di Negara Bagian Washington, 293 hari yang lalu.

Di antara mereka yang dinyatakan positif dalam beberapa hari terakhir adalah enam ajudan Gedung Putih, termasuk Mark Meadows, Kepala Staf Trump.

Pada Sabtu kemarin, rekor kasus infeksi harian Covid-19 tercatat di angka 131.420. Laporan terbaru pemerintah AS menunjukkan peningkatan setidaknya 29% dalam pencatatan kasus infeksi harian, dan lebih dari 237.000 warga AS telah meninggal karena Covid-19 sejak virus pertama kali muncul di China akhir tahun lalu. (Al Jazeera)