sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Protes antipemerintah di Mesir, nyaris 2.000 orang ditangkap

Kementerian Dalam Negeri Mesir pada Kamis (26/9) memperingatkan tindakan tegas terhadap segala upaya untuk mengacaukan perdamaian.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 27 Sep 2019 18:14 WIB
Protes antipemerintah di Mesir, nyaris 2.000 orang ditangkap

Unjuk rasa di Mesir telah memasuki pekan kedua pada Jumat (27/9), dengan pihak berwenang meningkatkan penangkapan dan memperketat keamanan di sejumlah kota besar di tengah seruan turun ke jalan untuk menentang pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi.

Kementerian Dalam Negeri Mesir pada Kamis (26/9) memperingatkan tindakan tegas terhadap segala upaya untuk mengacaukan perdamaian. Sementara, kelompok-kelompok penggiat HAM mengatakan hampir 2.000 orang telah ditangkap sejak protes akhir pekan lalu yang menuntut el-Sisi mundur.

Di antara mereka yang ditahan adalah Hassan Nafa, seorang profesor ilmu politik di Cairo University dan kolumnis terkenal, yang menyerukan el-Sisi turun dari jabatannya lewat Twitter.

Penangkapan Nafaa pada Rabu menyusul penahanan Hazem Hosny, seorang juru bicara bagi mantan Kepala Staf Angkatan Darat Sami Anan yang dipenjara tahun karena berusaha menyaingi el-Sisi dalam pilpres.

Khaled Dawoud, Ketua Partai Al-Doustor, yang telah menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan presiden juga ditahan.

Pasukan keamanan dilaporkan telah mengerahkan lebih banyak pasukan ke sejumlah kota besar, sementara polisi memberhentikan dan memeriksa para pejalan kaki di jalan-jalan utama dan alun-alun. Pihak berwenang juga memblokir sejumlah situs berita dan mengganggu akses ke platform pengiriman pesan.

Unjuk rasa dimulai pada Jumat lalu setelah mantan kontraktor militer Mesir Mohamed Ali menuduh el-Sisi dan para pembantunya menghambur-hamburkan dana publik di tengah kemiskinan yang meluas.

Dalam serangkaian video yang diunggahnya secara daring, Ali mengaku mendapat manfaat dari korupsi pemerintah. Dia menggambarkan bagaimana perusahaannya, Amlak, diberikan kontrak yang menguntungkan tanpa melalui proses penawaran yang tepat.

Sponsored

Ali, yang saat ini menetap di Spanyol mengatakan dia menyesal menjadi bagian dari korupsi yang merajalela di, termasuk yang melibatkan Entissar Amer, istri el-Sisi.

Gambaran Ali tentang istana-istana dan hotel-hotel mewah yang dia klaim telah dibangun untuk el-Sisi mengejutkan banyak orang Mesir yang hidup di bawah langkah-langkah penghematan yang ketat yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan pinjaman US$12 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Program tersebut telah menyebabkan peningkatan kemiskinan. Angka resmi menunjukkan satu dari tiga orang Mesir hidup di bawah garis kemiskinan.

Dalam video baru yang dirilis pada Kamis (26/9) malam, Ali meminta warga Mesir untuk turun ke jalan dan juga memperingatkan mereka untuk tidak bentrok dengan aparat keamanan. 

El-Sisi yang dijadwalkan kembali ke Kairo dari New York pada Jumat setelah menghadiri Sidang Umum PBB, telah menolak tuduhan Ali, menyebutnya sebagai kebohongan dan fitnah.

Sejak memimpin militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi yang terpilih secara demokratis pada 2013, el-Sisi telah mengawasi penumpasan luas terhadap setiap perbedaan pendapat.

Sementara anggota Ikhwanul Muslimin, platform politik Morsi, adalah target utama, penangkapan terhadap terhadap aktivis hak-hak sipil, jurnalis dan aktor juga meluas.

Ditanya tentang demonstrasi pada Senin, el-Sisi menyalahkannya politik Islam.

Di Twitter, tagar seperti "come out you are not alone", "you are done Sisi", "Sisi must go" dan "Next Friday" menghiasi Twitter, menyerukan orang-orang turun ke jalan pada hari Jumat untuk mendesak mundurnya el-Sisi.

Aktor Hollywood asal Mesir Amr Waked mengunggah twit dalam bahasa Arab, "Sisi sudah selesai ... Ini sudah berakhir baginya dan siapapun yang mendukungnya akan membuat kesalahan besar."

Sumber : Al Jazeera

Berita Lainnya
×
tekid