sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Puji Xi Jinping, Biden ogah ikuti cara Trump hadapi China

Biden sebut Xi Jinping sosok cerdas dan sangat tangguh.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 08 Feb 2021 17:36 WIB
Puji Xi Jinping, Biden ogah ikuti cara Trump hadapi China

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahannya siap untuk menghadapi persaingan ekstrem dengan China tetapi pendekatannya akan berbeda dari pendahulunya, Donald Trump.

"Saya tidak akan melakukannya seperti yang dilakukan Trump. Kami akan fokus pada aturan jalan internasional," kata Biden dalam klip wawancara CBS, dirilis Minggu (7/2).

Hubungan AS dengan China, lanjut Biden, pasti akan menghadapi persaingan, tetapi sebisa mungkin perlu menghindari konflik.

Dalam wawancaranya dengan CBS, Biden mengatakan belum berbicara dengan Presiden China Xi Jinping sejak resmi menjabat sebagai presiden pada Januari.

"Saya mengenalnya dengan cukup baik," kata Biden, menjelaskan bahwa sebagai wakil presiden dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan Xi daripada pemimpin dunia mana pun.

"Dia sangat cerdas dan dia sangat tangguh," imbuhnya memuji Xi Jinping.

Ketegangan antara Beijing dan Washington, memang melonjak di bawah pemerintahan Trump. Selama empat tahun terakhir, Trump telah menyalahkan China atas berbagai keluhan, termasuk pencurian kekayaan intelektual, praktik perdagangan yang tidak adil, dan baru-baru ini pandemik Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 460.000 warga AS.

Pekan lalu, Biden menyatakan bahwa dia akan bekerja lebih dekat dengan sekutu untuk meningkatkan tekanan terhadap China.

Sponsored

"Kami akan melawan pelanggaran ekonomi China," jelas Biden.

Presiden Biden menggambarkan Beijing sebagai "pesaing paling serius" Negeri Paman Sam.

"Namun, kami juga siap bekerja dengan Beijing jika AS berkepentingan untuk melakukannya. Kami akan bersaing dari posisi yang kuat dengan membangun kembali lebih baik di rumah dan bekerja dengan sekutu dan mitra kami," tuturnya.

Meskipun Biden belum berbicara dengan Xi, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara untuk pertama kalinya dengan mitranya dari China, Yang Jiechi, pada akhir pekan.

Dalam percakapan via telepon yang tegang, Blinken mengatakan kepada Yang Jiechi bahwa AS akan meminta pertanggungjawaban China atas tindakannya, terutama yang berkaitan dengan Taiwan. Menlu Blinken juga meminta Beijing untuk mengutuk kudeta militer yang baru-baru ini terjadi di Myanmar.

Dalam sidang konfirmasi di senat, Blinken mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Trump benar dalam mengambil pendekatan yang lebih keras ke China.

"Saya sangat tidak setuju dengan cara dia menghadapi China di sejumlah bidang, tetapi prinsip dasarnya sudah benar dan saya pikir itu sangat membantu kebijakan luar negeri kita," kata Blinken sehari sebelum pelantikan Biden. (CNBC)

Berita Lainnya
×
tekid