sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Qatar tawarkan vaksin Covid-19 kepada pengungsi Afghanistan

Qatar bersama UEA dan Kuwait menjadi tuan rumah bagi puluhan ribu warga Afghanistan yang mengungsi sejak Taliban kembali berkuasa.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Kamis, 26 Agst 2021 20:51 WIB
Qatar tawarkan vaksin Covid-19 kepada pengungsi Afghanistan

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar pada Kamis (26/8) mengumumkan, negaranya menawarkan vaksin Covid-19 kepada para pengungsi dari Afghanistan yang tinggal sementara di negara Teluk Arab.

Hingga kini, sebanyak 40.000 orang telah dievakuasi ke Doha dengan bantuan Qatar sebagai tuan rumah pangkalan militer Amerika Serikat (AS) terbesar di kawasan tersebut. Bantuan akan terus dilakukan hingga beberapa hari mendatang.

Pengungsi yang tidak segera transit ke negara lain akan diberikan tes PCR dan vaksin Covid-19 jika diminta. Sebagian besar pengungsi yang berada di Doha terdiri dari pelajar, keluarga, dan jurnalis.

Qatar telah membuat persetujuan dengan AS agar menampung sementara 8.000 warga Afghanistan. Selain Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Kuwait juga akan menjadi tuan rumah bagi 5.000 orang pengungsi.

Penerbangan pertama pengungsi Afghanistan menuju Kuwait dilakukan pada Selasa (24/8).

Duta Besar AS untuk Kuwait, Alina Romanowski, melalui akun Twitternya mengatakan, penerbangan tersebut tiba di instalasi militer koalisi di Kuwait. Dirinya tidak memberitahu berapa jumlah pengungsi yang ada di dalam pesawat.

Sementara itu, UEA hingga kini sudah mengevakuasi 20.500 orang, termasuk 8.500 orang yang diangkut ke negara Teluk melalui maskapai nasional dan bandara.

Sejak Taliban menguasai Kabul, AS dan sekutunya melakukan evakuasi udara terbesar dalam sejarah. Lebih dari 88.000 orang, termasuk 19.000 pada hari Selasa, berhasil dievakuasi. Militer AS mengklaim, pesawat lepas landas setiap 39 menit.

Sponsored

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan, setidaknya 4.500 warga "Negeri Paman Sam" dan keluarganya telah dievakuasi dari Afghanistan sejak pertengahan Agustus.

Di sisi lain, militer AS akan mengalihkan fokusnya untuk mengevakuasi pasukannya dalam dua hari terakhir sebelum batas waktu, 31 Agustus.

Berita Lainnya
×
tekid