Rusia gunakan persenjataan jarak jauh untuk menyerang Ibu Kota Ukraina

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada Jumat (29/4) bahwa Rusia menggunakan "persenjataan jarak jauh berpresisi tinggi" untuk menyerang pabrik Artem di Ibu Kota Ukraina.

Pernyataan Konashenkov tampaknya mengacu pada serangan di Kyiv yang terjadi pada Kamis (28/4) malam, tak lama setelah pertemuan antara Presiden Volodymyr Zelenskyy dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan rudal jelajah digunakan dalam serangan itu dan Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan satu orang tewas dan empat dirawat di rumah sakit ketika sebuah bangunan tempat tinggal dihantam.

Konashenkov juga mengatakan Rusia telah menghancurkan situs peluncuran rudal yang digunakan Ukraina untuk menyerang Kota Kherson di Ukraina yang dikuasai Rusia.

Di sisi lain, Inggris mengirim tim ahli ke Ukraina untuk membantu pemerintah setempat menyelidiki laporan kejahatan perang, termasuk kekerasan seksual, yang dilakukan pasukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan, tim termasuk para ahli dalam kekerasan seksual terkait konflik, akan tiba di Polandia pada awal Mei dan bertemu dengan perwakilan dari badan-badan internasional, organisasi nonpemerintah, pengungsi dan pemerintah Ukraina untuk menentukan bantuan apa yang dapat diberikan.

"Rusia telah membawa kebiadaban ke Ukraina dan melakukan kekejaman keji, termasuk terhadap perempuan," kata Truss dalam sebuah pernyataan. “Keahlian Inggris akan membantu mengungkap kebenaran dan meminta pertanggungjawaban rezim Putin atas tindakannya. Keadilan akan ditegakkan,” papar dia lagi.

Truss berencana untuk bertemu dengan Presiden Pengadilan Kriminal Internasional, Hakim Piotr Hofmanski, pada Jumat di Den Haag. Di mana dia akan menegaskan kembali dukungan Inggris untuk penyelidikan dan penuntutan kejahatan perang di Ukraina.