sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Shanghai jadi tuan rumah negosiasi dagang AS-China

Pembicaraan dagang AS-China akan secara resmi dimulai di Xijiao State Guest Hotel pada Rabu (31/7) setelah sempat mandek selama tiga bulan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 30 Jul 2019 13:44 WIB
Shanghai jadi tuan rumah negosiasi dagang AS-China

Negosiator China akan menjadi tuan rumah bagi mitra mereka dari Amerika Serikat setelah kedua belah pihak setuju untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan pascamandek tiga bulan. Pertemuan dikabarkan akan berlangsung di kawasan The Bund di pusat Shanghai.

Delegasi AS, termasuk Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, dijadwalkan akan makan malam di Fairmont Peace Hotel pada Selasa (30/7). 

Hotel yang memiliki arsitektur art deco itu menempati bangunan paling termasyhur di kawasan tersebut yang telah menjadi tempat menginap sejumlah pesohor, termasuk Charlie Chaplin dan Noel Coward ketika namanya masih Cathay Hotel.

Bangunan Fairmont Peace Hotel juga pernah menjadi kantor pemerintahan setelah berdirinya Republik Rakyat China.

Meski diwarnai jamuan mewah, namun harapan akan adanya terobosan dalam pembicaraan tetap rendah. Kedua belah pihak digambarkan kian berjarak, terutama ketika negosiasi terakhir gagal dan masing-masing menyalahkan satu sama lain.

China mendorong tercapainya kompromi dalam pembicaraan kali ini, dengan media pemerintah pekan ini menggarisbawahi bahwa keduanya harus bertemu di tengah.

Sejak perang tarif dimulai pada Juni tahun lalu, Washington dan Beijing telah menaikkan dan memperluas bea masuk bagi satu sama lain. Konflik antara dua raksasa ekonomi dunia telah meluas, menyeret sejumlah perusahaan-perusahaan seperti Huawei Technologies Co dan FedEx Corps, para petani di Midwest, pekerja pabrik di seluruh dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Pembicaraan perdagangan dikabarkan akan secara resmi dimulai di Xijiao State Guest Hotel pada Rabu (31/7).

Sponsored

Pada Selasa, editorial di China Daily menyebutkan bahwa dipilihnya Shanghai adalah sebuah pertanda baik untuk memulai kembali pembicaraan. Editorial itu merujuk pada kunjungan mantan Presiden AS Richard Nixon ke Shanghai pada 1972, yang bertujuan mencairkan hubungan diplomatik antara negara-negara komunis dan kapitalis.

Kunjungan Nixon menghasilkan Komunike Shanghai, yang meletakkan dasar bagi normalisasi hubungan bilateral kedua negara. (The Straits Times)

Berita Lainnya
×
tekid