sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Skandal 1MDB, penasihat mantan PM Najib ditahan

Penangkapan mantan penasihat Najib ini merupakan penangkapan pertama terkait skandal korupsi miliaran dolar.

Dika Hendra
Dika Hendra Selasa, 26 Jun 2018 10:13 WIB
Skandal 1MDB, penasihat mantan PM Najib ditahan

Otoritas keamanan Malaysia menangkap mantan penasihat mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Ini merupakan penangkapan pertama terkait skandal korupsi miliaran dolar 1MDB (1Malaysia Development Berhad).

Ada indikasi penangkapan tersebut akan menjadi celah bagi penyidik untuk melakukan penangkapan terhadap Najib Razak. Channel News Asia melaporkan pria yang ditangkap adalah Amhari Efendi Nazaruddin. 

Pengadilan lokal Malaysia kemarin memberikan dukungan kepada petugas Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) untuk melakukan penyidikan selama sepekan guna mengungkapkan skandal 1MDB.

“Penasihat Najib yang berusia 42 tahun itu telah bekerja untuk mantan PM tersebut sejak 2009 ditangkap pada Minggu malam (24/6),” demikian keterangan laporan kantor berita Malaysia, Bernama

Mantan penasihat utama Najib itu juga telah menjalani pemeriksaan di MACC. Berdasarkan laporan penyidikan MACC menyebutkan terdapat aliran dana dari rekening Najib kepada rekening perusahaan Amhari pada 2014 sebesar 500.000 dollar Singapura atau setara Rp 5,1 miliar. 

Amhari menjabat sebagai Direktur Departemen Ekonomi di kantor Najib saat berkuasa. Dia juga bertanggungjawab untuk komunikasi strategis pada media sosial.

Melansir The Malaysian Insight, Amahari disebut terlibat skandal 1MDB setelah diungkapkan oleh politikus Partai Keadilan Rakyat (PKR) pada tahun lalu karena menerima aliran dana dari Najib melalui SRC International. SRC International merupakan mantan unit bisnis 1MDB.

Sebelumnya pada awal bulan ini, jaksa agung baru Malaysia menyatakan para penyidik mengkaji langkah penyidikan kriminal dan gugatan sipil pada kasus 1MDB. Mantan PM Najib yang mendirikan 1MDB merupakan subjek utama pada penyidikan pencucian uang, namun Najib konsisten membantah keterlibatan dalam skandal korupsi tersebut.

Sponsored

Dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, Najib mengungkapkan dirinya tidak mengetahui jika ada ratusan juta dollar mengalir ke rekening pribadinya dari 1MDB. Dia juga membantah jika dana tersebut dicuci uang menjadi aset global seperti: kapal pesiar, lukisan, batu mulai, dan hingga properti mewah.

Transaksi yang melibatkan 1MDB tengah diinvestigasi banyak negara, seperti Amerika Serikat (AS), Swiss, dan Singapura. Skandal itu juga menjadi perhatian utama Departemen Kehakiman AS dalam penyidikan kasus korupsi.

Departemen Kehakiman mengajukan gugatan hukum lebih dari US$ 4,5 miliar atau setara Rp 63 triliun dari 1MDB yang dicuci uang dalam bentuk traksansi dan perusahaan. Dana itu juga berakhir pada US$ 681 juta setara Rp 9,5 triliun berakhir di rekening pribadi Najib. Sebelumnya, Najib menegaskan uang di rekeningnya merupakan donasi dari Arab Saudi.

Berdasarkan data Departemen Kehakiman AS, uang 1MDB digunakan melibatkan lukisan Picasso, pemukiman mewah di South California dan New York. Uang tersebut juga digunakan untuk membeli perusahaan film Hollywood dan kapal mewah senilai US$ 265 juta Rp 3,7 triliun. Kemudian, US$ 200 juta atau setara Rp2,8 triliun yang digunakan untuk membeli perhiasan.

Berita Lainnya
×
tekid