sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tiga alasan Finlandia dipilih jadi tuan rumah KTT AS-Rusia

Finlandia tidak secara acak dipilih untuk menjadi lokasi KTT AS-Rusia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 17 Jul 2018 11:23 WIB
Tiga alasan Finlandia dipilih jadi tuan rumah KTT AS-Rusia

KTT Amerika Serikat (AS)-Rusia yang mempertemukan Donald Trump dan Vladimir Putin di Ibu Kota Finlandia, Helsinki, pada Senin (16/7) telah usai. Baik Trump maupun Putin, sama-sama memuji pertemuan itu.

Trump mengatakan bahwa dia dan Putin telah mengambil "langkah pertama" untuk memperbaiki hubungan Washington-Moskow yang diwarnai ketegangan. Sementara, Putin mengklaim bahwa pembicaraannya dengan Trump sangat sukses dan bermanfaat. 

Ketegangan antara Rusia dan Barat meningkat sejak aneksasi Crimea pada tahun 2014. Pertentangan antara kedua belah pihak kian tajam menyusul upaya pembunuhan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia pada Maret 2018.

Adapun hubungan AS dan Rusia terperosok dengan dugaan campur tangan Moskow dalam pilpres AS 2016.

Namun, mungkin yang menjadi pertanyaan utama dari pertemuan Trump dan Putin adalah mengapa tatap muka dilakukan di Helsinki? Ada sejumlah penjelasan yang mungkin saja menjadi jawabnya.

Geografi

Salah satu alasan paling jelas adalah lokasi geografis Helsinki. Sebelum bertemu Putin, Trump memang tengah berada di Eropa. Agenda pertamanya di Benua Biru adalah menghadiri KTT NATO di Brussels, Belgia. 

Dari Brussels, Trump bertolak ke Inggris untuk melaksanakan kunjungan kerja. Dalam lawatannya ke Inggris yang disambut unjuk rasa, dia dan istrinya, Melania, bertemu dengan PM Theresa May dan minum teh dengan Ratu Elizabeth. 

Sponsored

Sementara, Putin tengah sibuk dengan ajang Piala Dunia 2018 yang berlangsung di ibu kota Rusia. Waktu tempuh Moskow-Helsinki kurang lebih satu jam. Oleh karenanya, Helsinki dinilai sebagai lokasi pertemuan yang nyaman bagi kedua kepala negara.

Kebijakan Luar Negeri

Selama ini Finlandia mempertahankan hubungan positif dengan AS dan Rusia, serta pemimpin kedua negara. Menurut Pertti Torstila, seorang mantan diplomat Finlandia, Trump dan Putin memiliki hubungan baik dengan Presiden Sauli Niinistö.

"Keduanya (Trump dan Putin) kenal tuan rumah (dan) memiliki hubungan baik dengan presiden Finlandia," kata Torstila.

Presiden Niinistö mengunjungi Gedung Putih pada musim panas 2017. Saat itu, Trump berterima kasih kepada "dukungan setia dari Finlandia sebagai sekutu dalam perang melawan terorisme."

Niinistö juga dilaporkan memberi selamat hingga dua kali dalam tiga hari kepada Putin, pasca-kemenangannya dalam pilpres Rusia teranyar.

"Para diplomat AS sering menggunakan Helsinki sebagai tempat istirahat dalam perjalanan mereka ke Moskow untuk pulih dari jet lag," kata Torstila, menambahkan bahwa Ronald Reagan melakukan hal itu pada 1988.

Sejarah

Helsinki tidak dipilih secara acak untuk menjadi lokasi pertemuan Trump dan Putin. Ibu kota Finlandia itu ternyata telah berpengalaman dalam melaksanakan KTT AS-Uni Soviet. Sebut saja KTT pada 1975, 1988, dan 1990. Alasannya, karena negara di Eropa Utara ini memiliki sikap politik yang netral.

Bahkan setelah Uni Eropa didirikan dan Finlandia menjadi anggotanya, negara ini terus berperan sebagai jembatan antara Barat dan Timur. Finlandia juga lokasi pilihan untuk pertemuan puncak lainnya, yakni pada tahun 1992 dan 1997. KTT terakhir mempertemukan Bill Clinton dan Boris Yeltsin di mana keduanya membahas persoalan ekonomi dan keamanan.

 

Sumber: CNBC dan Fortune

Berita Lainnya
×
tekid