sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Trump anggap kebijakan lockdown kejam

Inggris, Jerman, hingga Yunani kembali terapkan lockdown.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 02 Nov 2020 11:49 WIB
Trump anggap kebijakan lockdown kejam

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (1/11) mengkritik kejakan lockdown atau karantina wilayah yang diterapkan sejumlah negara Eropa untuk memerangi gelombang kedua infeksi Covid-19.

Trump mengklaim bahwa lockdown tidak efektif untuk mengekang lonjakan Covid-19, baik di AS maupun di negara-negara lainnya.

"Eropa sebelumnya memberlakukan lockdown yang kejam dan kasus-kasus justru tetap meningkat. Sekarang, mereka harus melakukannya lagi. Apa yang mereka sebenarnya ingin mereka capai?" ujar dia dalam sebuah rapat umum di Michigan.

Pernyataan Trump datang hanya satu hari setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan, Inggris akan memasuki lockdown kedua dalam beberapa hari mendatang di tengah peningkatan tajam kasus infeksi Covid-19 di dalam negeri.

Selain itu, Jerman, Belgia, Prancis, dan Yunani juga kembali memberlakukan lockdown yang bertujuan untuk memerangi peningkatan kasus infeksi di masing-masing negara.

Negeri Paman Sam juga tengah mengalami lonjakan kasus. Setidaknya 31 negara bagian di seluruh negeri melaporkan adanya peningkatan laju infeksi Covid-19.

Trump sebelumnya memang kerap mengkritik langkah-langkah lockdown di AS. Capres yang diusung Partai Republik ini mendesak para gubernur untuk mencabut pembatasan pada awal tahun, bahkan ketika para pakar kesehatan memperingatkan masih terlalu dini untuk melakukan hal itu.

Tak berhenti di situ, Trump pada April lalu mendesak penduduk di Michigan untuk berjuang dan "membebaskan diri" dari pembatasan sosial yang diterapkan di negara bagian tersebut.

Sponsored

Dalam rapat umum pada Minggu, Trump juga mengulangi klaimnya bahwa pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, berencana untuk menerapkan lockdown yang akan memenjarakan warga AS di rumah masing-masing.

Bertolak belakang dengan tuduhan Trump, rival politiknya Biden selama ini belum menyatakan keinginan untuk mengatasi Covid-19 menggunakan lockdown.

Pada Agustus lalu, Biden sempat mengatakan mendukung langkah lockdown jika para ilmuwan dan pakar kesehatan menilai hal itu diperlukan untuk menangani krisis Covid-19.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), negara tersebut sejauh ini mencatat 9.105.230 kasus positif Covid-19, termasuk 229.932 fatalitas. (CNN)

Berita Lainnya
×
tekid