sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

UE kecam dukungan AS atas pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Perubahan kebijakan AS disambut Israel, tetapi menuai kecaman dari Palestina, negara Arab, Uni Eropa juga Rusia dan China.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 21 Nov 2019 10:25 WIB
UE kecam dukungan AS atas pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Pada Rabu (20/11), Amerika Serikat membela diri di PBB, melawan oposisi kuat dari Uni Eropa dan kekuatan dunia lainnya atas langkah pemerintahan Donald Trump yang menyatakan pemukiman Yahudi di Tepi Barat tidak melanggar hukum internasional.

Pernyataan yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin (18/11), membalikkan posisi yang AS pegang sejak empat dekade lalu terkait pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki.

Langkah AS disambut baik oleh Israel tetapi mendapat kecaman keras dari Palestina dan para pemimpin negara Arab.

Di PBB, perubahan kebijakan AS mendapat kecaman dari Uni Eropa dan sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB (DK PBB), termasuk Rusia dan China.

"Aktivitas pemukiman dianggap ilegal di bawah hukum internasional dan mengikis kelangsungan solusi dua negara serta prospek perdamaian abadi," tutur Duta Besar Inggris untuk PBB Karen Pierce yang berbicara atas nama Jerman, Prancis, Polandia, Belgia dan Inggris.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Cherith Norman Chalet menegaskan kembali posisi negaranya terkait pemukiman Yahudi di Tepi Barat pada hakekatnya tidak berlawanan dengan hukum internasional.

Perubahan kebijakan AS telah secara luas ditafsirkan sebagai lampu hijau bagi Israel membangun pemukiman di Tepi Barat yang diduduki, wilayah yang Palestina inginkan sebagai bagian dari negara mereka.

Dengan perubahan ini, upaya Trump untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina melalui proposal perdamaian yang telah disusun oleh pemerintahannya selama lebih dari dua tahun terakhir dipertanyakan. Sejak awal banyak pihak yang memang skeptis terhadap rencana AS bahkan sebelum itu dirilis.

Sponsored

Chalet menuturkan, AS tetap berkomitmen untuk mencapai perdamaian dan pengumuman pada Senin tidak mengubah fakta tersebut.

"Respons dari sejumlah negara Eropa terhadap pengumuman AS hanya akan menunda peluang untuk mengakhiri konflik," ujar Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon.

Utusan tetap Palestina di PBB, Riyad Mansour, menyebut bahwa pemerintah AS menyabotase peluang untuk mencapai perdamaian, keamanan dan stabilitas dengan membuat pengumuman ilegal tentang pemukiman Israel.

Pengumuman terkait pemukiman di Tepi Barat mendapat dukungan dari komunitas Kristen Evangelis di AS, bagian penting dari basis politik Trump yang dia anggap dapat membantunya memenangkan Pilpres 2020.

Pemukiman Israel adalah salah satu isu paling panas dalam konflik Israel-Palestina. Komunitas internasional menilai pemukiman itu ilegal, sebuah pandangan yang ditolak Israel.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid