sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Uni Afrika beri ultimatum bagi dewan militer Sudan

Uni Afrika menyatakan keprihatinannya atas pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 17 Apr 2019 12:16 WIB
Uni Afrika beri ultimatum bagi dewan militer Sudan

Uni Afrika mengancam akan mencabut keanggotaan Sudan jika dewan militer negara itu tidak membentuk pemerintahan sipil dalam waktu 15 hari ke depan.

"Kami mengutuk dan menolak perebutan kekuasaan oleh militer Sudan serta rencana mereka untuk memimpin masa transisi selama dua tahun," kata Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika dalam pernyataan pada Senin (15/4).

Uni Afrika menyatakan keprihatinannya atas pengambilalihan kekuasaan oleh militer. Mereka mendesak militer Sudan untuk menahan diri dari melakukan tindakan yang dapat semakin memperumit situasi dalam negeri, serta dapat berdampak negatif bagi keamanan dan stabilitas regional.

Presiden Sudan Omar al-Bashir digulingkan dalam kudeta tidak berdarah pada pekan lalu. Lengsernya Bashir terjadi usai aksi protes warga Sudan yang berlangsung sejak Desember 2018.

Aksi protes itu menyuarakan keinginan masyarakat Sudan yang menuntut pergantian pemerintahan Bashir yang telah berkuasa selama 30 tahun.

Segera setelah Bashir digulingkan dan ditahan, dewan militer menyatakan akan memimpin masa transisi pemerintahan selama dua tahun.

Namun, para pengunjuk rasa yang tidak puas atas keputusan dewan militer berjanji akan tetap berdemonstrasi sampai ada jaminan untuk membentuk pemerintah sipil.

Sejak kudeta, dewan militer telah mencoba menenangkan para demonstran. Salah satunya adalah dengan menghapus jam malam yang mulanya mereka terapkan.

Sponsored

Pemimpin dewan militer, Menteri Pertahanan Awad Ibn Auf, mengundurkan diri setelah kurang dari dua hari menjabat. Letnan Jenderal Abdel Fattah Abdelrahman Burhan kemudian ditunjuk sebagai pengganti Auf.

Bashir, mantan menteri dalam negerinya Abdelrahim Mohamed Hussein, dan mantan kepala partai yang berkuasa, Ahmed Haroun, dilaporkan akan didakwa atas tuduhan korupsi dan bertanggung jawab atas kematian sejumlah pengunjuk rasa.

Ketiga orang itu juga didakwa oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Darfur.

Puluhan ribu demonstran terus berkumpul di depan markas militer di Khartoum. Di tengah berjalannya demonstrasi, sempat terjadi bentrokan antara sisa-sisa rezim lama dan anggota dewan militer.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid