Wali kota AS tewas saat bertugas di Afghanistan

Wali Kota North Ogden, Utah, Brent Taylor dilaporkan tewas pada Sabtu (3/11) di Kabul, Afghanistan, dalam penembakan yang terjadi saat dia sedang bertugas sebagai Garda Nasional Amerika Serikat.

Mayor Jenderal Jeff Burton yang memimpin prajurit Utah di Garda Nasional mengonfirmasi kematian Brent pada Minggu (4/11).

Menurut keterangan Mayjen Jeff, penyerang yang merupakan anggota dari Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan segera dibunuh di tempat oleh pasukan Afghanistan lainnya. Departemen Pertahanan AS mengatakan, kejadian ini sedang diinvestigasi. Mereka belum memberi keterangan tambahan.

Brent terpilih menjadi bagian dari Dewan Kota North Ogden pada 2009 dan naik menjadi wali kota pada 2013.

Wali Kota Brent memulai tugas dengan periode pengabdian selama setahun ke Afghanistan sejak Januari 2018.

Brent sendiri memiliki pengalaman 12 tahun sebagai opsir Garda Nasional AS, termasuk bertugas aktif selama tujuh tahun, dan melayani di Irak dan Afghanistan.

Mendengar kabar kepergiannya, warga North Ogden berbelasungkawa kepada istri dan anak-anak Brent.

"Brent memberi pengaruh mendalam dalam komunitas ini. Dia adalah salah satu orang terbaik yang dapat melihat potensi dan peluang di sekitarnya. Kami merasa bersyukur telah memiliki wali kota sepertinya," demikian ungkapan dari Facebook resmi komunitas North Ogden.

Penyerangan ini merupakan yang kedua setelah peristiwa serupa menimpa Brigjen Jeffrey Smiley beberapa minggu lalu. Brigjen Jeffrey yang merupakan penasihat militer untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terluka saat diserang di provinsi Kandahar. 

Dua pegawai pemerintahan Afghanistan, termasuk Kepala Polisi Afghanistan bagian selatan Jenderal Abdul Raziq Achakzai tewas dalam penyerangan yang diduga didalangi oleh Taliban.

Pemerintah AS merilis laporan yang memaparkan bahwa Taliban telah memperkuat pengaruh mereka di Afghanistan dalam jangka waktu tiga tahun belakangan, kini kawasan yang telah mereka kuasai merupakan yang terbanyak sejak 2001.

Sedangkan pemerintah Afghanistan kini mengontrol 55,5% kawasan negara, ini merupakan angka terendah kontrol pemerintahan sejak 2015.

Sementara itu, kematian warga sipil di Afghanistan terus meningkat. Menanjaknya serangan pemberontak serta perlawanan Taliban terhadap pasukan pemerintah menjadi alasan bertumbuhnya angka kematian ini. Total ada 2.798 kematian sipil di Afghanistan pada sembilan bulan pertama pada 2018. (CNN)