sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO dukung keringanan utang bagi negara berkembang

WHO memperingatkan bahwa dalam beberapa hari ke depan jumlah kasus akan mencapai 1 juta, dengan 50.000 kematian di seluruh dunia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 02 Apr 2020 12:19 WIB
WHO dukung keringanan utang bagi negara berkembang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (1/4) menyuarakan keprihatinan mendalam tentang eskalasi yang cepat dan penyebaran global kasus Covid-19, yang saat ini telah mencapai 205 negara dan wilayah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa lembaganya, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional mendukung keringanan utang untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi dampak pandemik Covid-19 terhadap sosial dan ekonomi.

"Dalam lima minggu terakhir telah terjadi pertumbuhan yang hampir eksponensial dalam jumlah kasus baru dan jumlah kematian meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir," kata Tedros dalam konferensi pers virtual dari markas WHO DI Jenewa.

"Dalam beberapa hari ke depan kita akan mencapai 1 juta kasus yang dikonfirmasi dan 50.000 kematian di seluruh dunia."

Tedros memuji rencana stimulus ekonomi India sebesar US$22,6 miliar, yang diumumkan setelah pemberlakuan lockdown selama 21 hari pada pekan lalu. Penggunaan dana itu termasuk penyediaan makanan gratis bagi 800 juta orang yang kurang beruntung, transfer uang tunai kepada 204 juta wanita miskin, dan gratis gas bagi 80 juta rumah tangga untuk tiga bulan berikutnya.

"Banyak negara berkembang akan berjuang untuk mengimplementasikan program kesejahteraan sosial seperti itu," kata dia.

"Bagi negara-negara tersebut, keringanan utang sangat penting untuk memungkinkan mereka melindungi rakyatnya dan menghindari keruntuhan ekonomi. Ini adalah seruan dari WHO, Bank Dunia, dan IMF, yaitu keringanan utang bagi negara-negara berkembang."

Namun, Tedros menggarisbawahi bahwa proses keringanan utang itu panjang.

Sponsored

"Apa yang kami usulkan bersama dengan Bank Dunia dan IMF adalah proses yang dipercepat untuk mendukung negara-negara sehingga ekonomi mereka tidak akan masuk dalam krisis dan komunitas mereka tidak akan benar-benar masuk dalam krisis," imbuhnya.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid