Wisatawan yang tiba di Thailand dalam kondisi sehat tak perlu dikarantina

Para wisatawan yang tiba dalam kondisi sehat di Thailand dari Singapura tidak perlu melakukan karantina mandiri. Demikian diungkapkan Kedutaan Besar Thailand di Singapura pada Rabu (4/3), mengklarifikasi pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh otoritas kesehatan di Bangkok.

Sebelumnya pejabat kesehatan di Bangkok mengatakan bahwa mereka yang datang dari tempat yang telah mengonfirmasi kasus coronavirus jenis baru disarankan untuk melakukan karantina mandiri selama dua pekan. Kemudian otoritas Thailand mengklarifikasi bahwa imbauan tersebut tidak wajib sampai daftar baru negara-negara berisiko tinggi diselesaikan.

Kedutaan Besar Thailand di Singapura pada Rabu menggarisbawahi bahwa pemerintahnya menyambut seluruh warga negara asing ke negara itu dan bahwa karantina tidak diperlukan jika wisatawan sehat.

"Penumpang yang tiba dari Singapura tidak perlu karantina, jika mereka sehat, tetapi mereka harus mematuhi prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan otoritas Thailand pada saat kedatangan," sebut pernyataan Kedubes Thailand di Singapura.

Di bawah hukum Thailand, pelanggaran perintah karantina mandiri wajib dapat dijatuhi hukuman maksimum satu tahun penjara dan/atau denda hingga 100.000 baht. UU ini akan berlaku setelah daftar negara-negara berisiko tinggi dirilis.

Tidak jelas bagaimana pihak berwenang akan melacak keberadaan masing-masing individu dan memeriksa kesehatannya setiap hari.

"Pengunjung yang tidak dapat memberi alamat yang valid di Thailand akan dideportasi ke tempat asalnya," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand Taweesilp Wisanuyotin.

Yang dimaksud dengan karantina mandiri adalah individu harus menahan diri untuk tidak meninggalkan tempat tinggal mereka, berdiam di kamar terpisah, dan menjaga jarak setidaknya satu meter dari yang lain. Mereka juga harus mencatat suhu tubuh dan gejala setiap hari. Jika diketahui ada yang memiliki suhu tinggi maka akan dipindahkan ke fasilitas medis untuk perawatan.

Terdapat sekitar satu juta warga Singapura mengunjungi Thailand setiap tahunnya.

Sementara itu, pada Rabu pula, Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha menuturkan bahwa seluruh orang yang datang dari Kota Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara akan dikarantina di fasilitas pemerintah. Pernyataan itu muncul di tengah masuknya kembali ribuan warga Thailand dari Korea Selatan.

Ada lebih dari 150.000 warga Thailand yang bekerja secara ilegal di Korea Selatan. Negeri Ginseng sejauh ini tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi dan kematian tertinggi akibat coronavirus jenis baru di luar negara asal wabah, China. 

Ada 5.621 kasus terinfeksi dan lebih dari 30 kematian di Korea Selatan. Sementara itu, Thailand mencatat 43 kasus infeksi dengan satu fatalitas. (The Straits Times)