close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kecanduan media sosial./Foto Leonardo Pulgatti/Pexels.com
icon caption
Ilustrasi kecanduan media sosial./Foto Leonardo Pulgatti/Pexels.com
Sosial dan Gaya Hidup - Media Sosial
Rabu, 02 Juli 2025 12:05

Berbagai cara untuk mengatasi brain rot

Terlalu banyak paparan konten digital membuat fungsi kognitif berkurang.
swipe

Brain rot, atau pembusukan otak, mengacu pada penurunan kemampuan kognitif dan mental akibat konsumsi konten digital yang berlebihan dan tidak berkualitas di internet, terutama media sosial. Dampaknya bisa sangat beragam, mulai dari kesulitan berkonsentrasi, menurunnya daya ingat, hingga penurunan kemampuan berpikir kritis. 

Berikut adalah lima cara khusus untuk mencegah brain rot, dikutip dari Health.

Batasi waktu bermain media sosial

Penggunaan media sosial, gim daring, dan konten digital lainnya yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mental dan penurunan kemampuan untuk fokus. Terutama platform media sosial, dirancang untuk menarik dan mempertahankan perhatian Anda. Walau menggulir media sosail dapat menghibur, tetapi jika dilakukan dalam waktu lama sering kali mengorbankan fokus, produktivitas, dan kesehatan mental.

Maka dari itu, menetapkan batasan waktu di media sosial bisa membantu melindungi kesehatan kognitif, meningkatkan produktivitas, serta kesejahteraan mental. Caranya, tetapkan batas waktu harian, semisal 30-60 menit, jadwalkan aktivitas luring yang produktif. Membungkam notifikasi dari aplikasi media sosial. Lalu, berhubungan dengan seseorang yang punya tujuan sama untuk mengurangi penggunaan media sosial.

Lakukan detoks digital

Detoks digital adalah cara melepas dan menjauh dari perangkat elektronik untuk jangka waktu tertentu—memberikan jeda dari godaan untuk menggulir konten daring tanpa berpikir dan memungkinkan otak Anda untuk menyegarkan dan mengisi ulang tenaga. Detoks digital meningkatkan fokus, suasana hati, dan kualitas tidur.

Detoksifikasi dari perangkat digital mungkin terasa sulit di awal. Namun, Anda mungkin nanti terkejut, usaha itu mudah dan bahkan proses tersebut menyenangkan. Penelitian menunjukkan, meskipun banyak orang menjalani detoksifikasi dengan ragu-ragu, mereka sering kali mengalami hasil positif, termasuk berkurangnya ketergantungan pada layar dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.

Prioritaskan aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang teratur tak cuma baik untuk tubuh, tetapi juga merupakan salah satu cara terbaik menjaga kesehatan otak. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, menyalurkan oksigen dan nutrisi penting sekaligus meningkatkan neuroplastisitas, kemampuan otak beradaptasi dan tumbuh.

Olahraga dapat membantu Anda tetap tajam secara mental sekaligus mengurangi risiko penurunan kognitif. Olahraga juga membantu mengurangi kadar kortisol, hormon stres yang dapat terakumulasi akibat konsumsi media digital yang berlebihan dan menyebabkan kelelahan mental.

Jalin hubungan sosial secara langsung

Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga, terlibat dalam percakapan yang bermakna, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial dapat mengatasi perasaan terisolasi dan meningkatkan kesejahteraan emosional, yang sangat penting bagi kesehatan otak.

Hubungan antarmanusia dan interaksi sosial yang bermakna merupakan hal mendasar bagi kesehatan mental dan emosional. Komunikasi dan hubungan tatap muka menumbuhkan ikatan yang lebih dalam, empati, dan peluang untuk percakapan yang bermakna, serta dukungan emosional. Ikatan sosial yang kuat dapat meningkatkan daya ingat dan melindungi diri dari penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.

Pastikan tidur cukup dan makan sehat

Tidur yang cukup, penting untuk konsolidasi memori dan fungsi kognitif. Saat tidur, tubuh memperbaiki dirinya sendiri, memperkuat ingatan, dan membersihkan racun di otak. Para ahli menyarankan, orang dewasa tidur selama 7-9 jam setiap malam.

Di samping itu, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang dapat menyehatkan tubuh dan otak. Konsumsilah makanan yang kaya antioksidan, zat besi, vitamin, dan asam lemak omega-3, seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran hijah, buah beri, untuk melindungi dari penurunan kognitif.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan