Di Malaysia, pria tega bunuh istrinya dengan palu

Seorang wanita di Malaysia meninggal setelah suaminya diduga memukul wajahnya dengan palu di rumah mereka di pantai timur negara bagian Terengganu.

Rubiah Sabtu, yang memiliki tujuh anak berusia antara 18 tahun dan enam bulan, ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya di Kampung Besol, sekitar 95 km dari ibu kota negara bagian Kuala Terengganu. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu (10/8).

Polisi mengatakan dia mengalami luka parah di mata kanan, dahi, hidung, mulut, telinga kanan dan kepala, yang diyakini disebabkan oleh palu.

Darah juga ditemukan berceceran di lantai dan dinding rumah.

Kapolsek Dungun, Baharudin Abdullah, mengatakan pada Rabu (20/12), insiden itu kemungkinan dipicu oleh kesalahpahaman antara Rubiah, 41 tahun, dan suaminya, 32 tahun.

“Ternyata ada perselisihan di antara pasangan itu. Tersangka yang ketakutan kemudian meninggalkan rumah (setelah kejadian) dan memberi tahu kerabatnya yang tinggal di dekatnya, ”kata Baharudin seperti dikutip kantor berita nasional Bernama.

Kerabatnya kemudian melapor ke polisi dan sang suami, yang merupakan pekerja konstruksi, ditangkap polisi pada Rabu.

Tersangka sekarang ditahan selama tujuh hari sementara polisi menyelidiki kasus tersebut berdasarkan Bagian 302 KUHP untuk pembunuhan.

Pasangan itu baru saja menikah selama setahun dan memiliki seorang putri berusia enam bulan.

Ibu Rubiah, yang menjalankan toko kelontong, memiliki enam anak lagi dari pernikahan sebelumnya.

Saat kejadian, hanya pasangan dan bayi yang ada di rumah. Anak itu ditemukan tidak terluka.

Putra tertua Ms Rubiah, Mr Mohamad Daniel Mohd Radzi, 18, masih kaget atas keadaan seputar kematian ibunya, yang dia gambarkan sebagai "sangat mencintai".

Dia mengatakan meskipun kadang-kadang ada pertengkaran di antara pasangan itu, ayah tirinya baik kepada ibunya.

Bapak Rozilan Yusof yang merupakan saudara tiri Ibu Rubiah mengatakan bahwa kakak iparnya adalah orang yang baik, kalem dan pendiam.

“Saya sangat terkejut mengetahui dia mampu melakukan hal seperti itu,” katanya seperti dikutip harian Malaysia Berita Harian.

Dia mengatakan dia terakhir berbicara dengan Ibu Rubiah pada jam 1 pagi pada tanggal 4 April karena dia ingin meminjam kipas meja.

“Biasanya kalau ada masalah dia cerita ke saya dan saya lihat kemarin (4 April) dia kelihatan agak sedih tapi saya tidak tanya kenapa,” tambah Pak Rozilan.