close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi orang tidur./Foto Vladislav Muslakov/Unsplash.com
icon caption
Ilustrasi orang tidur./Foto Vladislav Muslakov/Unsplash.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kesehatan
Rabu, 30 Juli 2025 18:03

Jadwal tidur tak teratur bisa membuat Anda sakit

Keteraturan tidur didefinisikan sebagai konsistensi waktu tidur-bangun sehari-hari.
swipe

Sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Health Data Science menyoroti pentingnya keteraturan tidur dalam menjaga kesehatan. Keteraturan tidur didefinisikan sebagai konsistensi waktu tidur-bangun sehari-hari. Menurut studi dalam jurnal Sleep, keteraturan tidur adalah prediktor yang lebih kuat dari beberapa hasil kesehatan daripada durasi tidur rata-rata.

Dengan menganalisis data tidur objektif dari 88.461 orang dewasa yang terdaftar di UK Biobank, para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara pola tidur dan 172 jenis penyakit.

Studi ini dikerjakan tim gabungan dari Universitas Kedokteran Angkatan Darat dan Universitas Peking, China. Mereka menemukan, konsistensi waktu tidur dan stabilitas ritme sirkadian—dua aspek tidur yang sering diabaikan—berperan besar dalam menentukan risiko penyakit.

Menggunakan data aktigrafi yang dikumpulkan selama rata-rata 6,8 tahun, para peneliti mengidentifikasi, 92 penyakit memiliki peningkatan risiko lebih dari 20% akibat pola tidur yang buruk. Salah satu temuan paling mencolok: tidur tidak teratur (misalnya, rutin tidur lewat pukul 00:30) dikaitkan dengan risiko sirosis hati yang meningkat 2,57 kali lipat. Sementara itu, kurangnya stabilitas tidur harian berhubungan dengan peningkatan risiko gangren hingga 2,61 kali.

Gangren merupakan kondisi medis serius di mana jaringan tubuh mati karena kurangnya aliran darah atau infeksi. Gangren dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, tetapi sering terlihat pada jari kaki dan tangan.

Yang menarik, studi ini juga membantah pandangan lama bahwa tidur panjang (≥9 jam) berbahaya. Meskipun beberapa laporan mengaitkan tidur lama dengan risiko strok atau penyakit jantung, data objektif menunjukkan, hanya satu penyakit yang berkaitan dengan durasi tidur panjang.

Lebih dari itu, sekitar 21,67% orang yang dikategorikan sebagai "tidur panjang" sebenarnya hanya tidur kurang dari 6 jam—menunjukkan waktu di tempat tidur sering disalahartikan sebagai waktu tidur yang sebenarnya.

Tim peneliti juga menemukan, beberapa hasil dapat dikonfirmasi di populasi Amerika Serikat dan mengidentifikasi jalur inflamasi sebagai mekanisme biologis yang mungkin menjelaskan hubungan tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengeksplorasi hubungan sebab-akibat dan menilai dampak intervensi tidur terhadap pencegahan penyakit kronis.

"Temuan kami menyoroti betapa pentingnya keteraturan tidur, sesuatu yang selama ini sering diabaikan," penulis utama studi, Shengfeng Wang, dikutip dari Science Daily.

"Sudah waktunya kita memperluas pemahaman tentang tidur sehat, bukan hanya soal berapa lama kita tidur, tapi juga seberapa konsisten dan teraturnya."

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan