sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lebih dari 50 persen penduduk Malaysia mengalami obesitas

Terjadi peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas pada pelajar usia 10 hingga 17 tahun.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 02 Okt 2023 20:24 WIB
Lebih dari 50 persen penduduk Malaysia mengalami obesitas

Sekitar 50,1 persen penduduk Malaysia mempunyai masalah kelebihan berat badan dan obesitas sehingga masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama.

Direktur Jenderal Kesehatan, Datuk Dr. Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa juga meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun sejak 1996 hingga 2006.

Berdasarkan National Health and Morbidity Survey of Malaysia (NHMS) tahun 2022, ditemukan satu dari lima anak teridentifikasi mengalami masalah stunting dan sebanyak 6,0 persen anak mengalami kelebihan berat badan.

Berikutnya, terjadi peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas pada pelajar usia 10 hingga 17 tahun, dari 26,9 persen pada tahun 2012 menjadi 30,4 persen pada tahun 2017.

“Data ini menunjukkan satu dari tiga anak sekolah menderita kelebihan berat badan dan obesitas,” ujar Muhammad Radzi saat menjadi pembicara pada Upacara Peluncuran Seri Panduan Diet Malaysia dan Inisiatif Tanggung Jawab Makan Sehat untuk Wanita (HER) di sini hari ini.

Mengomentari program tersebut, Muhammad Radzi mengatakan bahwa inisiatif tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan dan pengendalian masalah beban ganda yaitu malnutrisi dan penyakit tidak menular terkait gizi.

Dijelaskannya, seri tersebut merupakan dokumen ilmiah yang diterbitkan secara khusus yang berisi informasi terkini dan pendekatan yang direkomendasikan untuk mencapai pesan utama dalam setiap Panduan Diet Malaysia.

“Ini mencakup kelompok sasaran khusus yaitu Panduan Diet Malaysia untuk anak-anak dan remaja, ibu, lansia, dan vegetarian.

Sponsored

“Publikasi seri ini tepat waktu dan juga sejalan dengan keinginan pemerintah melalui Buku Putih Kesehatan untuk lebih memberikan penekanan pada pencegahan penyakit terkait gizi,” ujarnya.

Sementara itu, kata dia, inisiatif HER dibentuk sebagai kelanjutan dan penjabaran dari Malaysian Dietary Guidelines bagi para ibu untuk mencegah dan mengendalikan masalah gizi yang terjadi pada wanita usia subur (15 hingga 49 tahun).(utusan)

Berita Lainnya
×
tekid