close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi pemandian air panas di Jepang./Foto Hiroshige Fukuhara/Unsplash.com
icon caption
Ilustrasi pemandian air panas di Jepang./Foto Hiroshige Fukuhara/Unsplash.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kesehatan
Jumat, 27 Juni 2025 06:01

Mana lebih baik, berendam di bak mandi air panas atau sauna?

Air panas dan sauna sama-sama ada manfaat bagi kesehatan.
swipe

Berendam di bak dengan air panas dipercaya punya banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres, mengurangi nyeri otot, membantu kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kualitas tidur.

Tak jauh berbeda, sauna—ruangan bersuhu tinggi dan kering yang dirancang untuk merangsang keringat dan relaksasi—juga dihubungkan dengan mengurangi nyeri otot, mengurangi tingkat stres, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mengatasi masalah kulit, mengatasi asma, serta mengurangi risiko terhadap Alzheimer.

Bak mandi air panas maupun sauna, sama-sama bisa meredakan otot yang sakit dan memberikan kehangatan. Namun, bak mandi menawarkan manfaat kesehatan yang lebih besar. Hal itu ditemukan para peneliti dari Bowerman Sports Science Center di Universitas Oregon dalam studi yang diterbitkan di American Journal of Physiology (Juni, 2025).

Dalam riset yang diberi judul “Comparison of thermoregulatory, cardiovascular, and immune responses to different passive heat therapy modalities” itu, para peneliti membandingkan efek fisiologis berendam di bak air panas dengan duduk di sauna konvensional atau sauna inframerah yang lebih modern.

Para peneliti memantau suhu tubuh, tekanan darah, denyut jantung, jumlah darah yang dipompa jantung per menit, dan populasi sel imun, serta biomarker peradangan dalam darah. Data dikumpulkan sebelum, selama, dan setelah subjek berendam dalam bak air panas dan duduk di sauna tradisional dan inframerah.

Penelitian mengamati 10 pria dan 10 perempuan yang berolahraga secara teratur dan berusia antara 20 hingga 28 tahun. Tujuannya, untuk mengisolasi respons fisiologis terhadap setiap metode pemanasan pada populasi muda yang sehat.

“Kami melihat, berendam di air panas adalah yang paling berdampak dalam meningkatkan suhu inti tubuh, yang merupakan stimulus utama untuk respons selanjutnya,” kata salah seorang penulis studi, Jessica Atencio, dikutip dari situs Eurekalert.

“Peningkatan suhu tubuh menyebabkan peningkatan aliran darah, dan kekuatan darah yang bergerak melintasi pembuluh darah Anda bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah.”

Para peneliti mengambil sampel darah dari subjek usai melakukan setiap jenis terapi panas. Hasilnya, hanya berendam air panas yang menghasilkan respons peradangan sebagaimana diukur berdasarkan kadar sitokin inflamasi, sejenis molekul sinyal imun dan populasi sel imun.

“Berendam dalam air panas memberi Anda perubahan suhu inti yang paling kuat karena Anda tidak dapat menghilangkan panas secara efektif seperti yang bisa Anda lakukan jika bersentuhan dengan udara dan berkeringat untuk mendinginkan tubuh,” ujar Atencio.

“Saat Anda berendam dalam air, mekanisme keringat tidak efisien.”

Peneliti lainnya, Christopher T. Minson sudah mempelajari terapi panas selama lebih dari dua dekade. Dia fokus pada bagaimana panas berinteraksi dengan faktor-faktor, seperti usia, olahraga, dan penyakit pada pria dan perempuan.

"Saya yakin sepenuhnya bahwa terapi panas, jika dilakukan dengan bijak dan dalam porsi yang wajar, dapat mendukung peningkatan kesehatan," ujar Minson.

"Penelitian dari lab kami, serta banyak lab lainnya, telah membuktikan bahwa tekanan yang diberikan secara berulang dari waktu ke waktu dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan."

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan