sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perangi rokok, Lisda Sundari diganjar penghargaan internasional

Lisda Sundari telah berjuang untuk melindungi anak-anak Indonesia dari jeratan perusahaan rokok.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 27 Mei 2019 12:47 WIB
Perangi rokok, Lisda Sundari diganjar penghargaan internasional

Seorang warga negara Indonesia bernama Lisda Sundari, mendapat Penghargaan Judy Wilkenfeld 2019 atas komitmen dan dedikasinya dalam upaya pengendalian tembakau serta kepemimpinannya melawan industri  rokok. Campaign for Tobacco-Free Kids memberikan penghargaan kepada Lisda dalam acara gala tahunan pada 23 Mei di Washington, D.C.

Penghargaan Wilkenfeld merupakan penghormatan atas jasa mendiang Judy Wilkenfeld, pendiri program internasional Tobacco-Free Kids. Ia adalah seorang pemimpin yang tak kenal lelah dalam upaya mengurangi konsumsi rokok, mengacu pada Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC).

FCTC adalah sebuah perjanjian internasional yang diinisiasi oleh anggota Badan Kesehatan Dunia. Perjanjian ini mengikat negara-negara untuk mengambil tindakan tegas guna mengurangi konsumsi rokok. Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada pegiat pengendalian tembakau internasional yang telah memberikan kontribusi luar biasa untuk mengurangi konsumsi rokok di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Ia juga harus menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama, dalam semangat yang diteladankan oleh Wilkenfeld.

Lisda Sundari adalah ketua dan pendiri Yayasan Lentera Anak di Indonesia, organisasi yang didedikasikan untuk melindungi hak-hak anak Indonesia, termasuk hak atas kesehatan. Lisda Sundari telah berjuang untuk melindungi anak-anak Indonesia dari jeratan perusahaan rokok, dengan mendorong pemerintah untuk memberlakukan kebijakan bebas asap rokok dan melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok.

Aktivisme Lisda Sundari berpusat pada keyakinan akan kekuatan suara anak. Sejak tahun 2013, ia telah membangun dan memperkuat suara anak untuk pengendalian tembakau melalui Gerakan Muda FCTC. Forum ini sekarang tersebar di 20 kota, menjangkau lebih dari 50.000 siswa dan telah mengirimkan lebih dari 11.000 surat kepada presiden di Indonesia guna meminta Indonesia menyepakati FCTC.

“Perusahaan rokok menargetkan anak untuk menggantikan perokok yang meninggal akibat penyakit yang disebabkan dari konsumsi rokok”, kata Lisda Sundari. 

“Kita memiliki tugas untuk memberi tahu anak-anak bahwa mereka menjadi sasaran industri rokok dan mendorong mereka untuk melawan. Melalui suara anak, kita bisa mengubah dunia.”

Pada tahun 2015, Lisda memimpin upaya Yayasan Lentera Anak mendokumentasikan perusahaan rokok mengepung sekolah di Indonesia dengan iklan, pajangan, dan spanduk rokok. Upayanya meluncurkan gerakan akar rumput yang mendorong 90 sekolah dan 2.000 siswa di lima kota untuk menurunkan iklan dan mengecam industri rokok yang menargetkan anak. 

Sponsored

Upaya ini berkontribusi terhadap larangan iklan rokok di ibu kota Jakarta dan banyak kota lain di Indonesia, serta telah menjadi contoh kampanye yang efektif bagi pegiat pengendalian tembakau di seluruh dunia.

Kampanye yang dipelopori oleh Lisda diberi nama “Digdaya Industri Rokok Menjerat Anak”. Program ini telah direplikasi di lebih dari 24 negara.

Lisda terus memimpin perlawanan terhadap perusahaan rokok di Indonesia. Baru-baru ini, ia mengekspos turnamen bulu tangkis junior nasional yang memperbolehkan perusahaan rokok untuk menargetkan anak-anak melalui iklan dan sponsor. Melalui kerja sama erat dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ia juga melakukan advokasi kota bebas asap rokok dan larangan iklan, promosi dan sponsor tembakau sebagai bagian dari kriteria untuk Kota Layak Anak. Sejauh ini, 389 dari 550 kota dan kabupaten di Indonesia telah berkomitmen demi tujuan ini.

Campaign for Tobacco-Free Kids dengan bangga memberikan penghargaan kepada Lisda Sundari atas kepemimpinannya yang berani, tak kenal lelah dan luar biasa dalam bekerja untuk mengurangi konsumsi rokok dan menyelamatkan hidup anak”, kata Matthew L. Myers, ketua Campaign for Tobacco-Free Kids

“Indonesia secara historis telah menjadi tempat mendulang keuntungan bagi perusahaan rokok, tetapi kepemimpinan Lisda mengubah dinamika ini untuk melindungi generasi mendatang. Kepemimpinannya yang tanpa rasa takut membuktikan bahwa generasi bebas rokok di Indonesia dan di seluruh dunia dapat terwujud.”

Secara global, rokok membunuh tujuh juta orang setiap tahun dan diperkirakan akan membunuh satu miliar orang pada abad ini, kecuali pemerintah mengambil tindakan efektif sekarang untuk mengurangi konsumsi rokok.

Berita Lainnya
×
tekid