Sama-sama cerdas, ilmuwan Thomas Alva Edison, seniman Salvador Dali, dan fisikawan Albert Einstein ternyata punya satu kesamaan. Di sela-sela kesibukan sehari-hari, ketiga orang jenius itu sama-sama hobi tidur siang.
Meskipun terdengar tidak berkaitan, kebiasaan tidur siang sebagaimana yang dilakukan Edison cs ternyata berkorelasi dengan kreativitas. Sejumlah riset terbaru menunjukkan bahwa tidur siang bisa menciptakan ledakan kreativitas.
Salah satu riset dilakoni Paris Brain Institute. Dalam risetnya, para peneliti melibatkan 103 partisipan. Para partisipan ditawari serangkaian soal matematika yang sulit untuk dipecahkan.
Frustasi tak bisa menjawab soal, sebagian partisipan kemudian ditawari untuk tidur siang selama 20 menit. Sebagian lainnya tak mengambil tawaran itu. Setelah istirahat singkat, mereka yang sempat tidur siang ternyata lebih lancar menjawab soal yang ditawarkan.
"Hasil riset menunjukkan bahwa mereka yang tergelincir ke tahap N1 itu tiga kali lebih berpeluang untuk menyelesaikan soal-soal matematika yang disajikan ketimbang mereka yang menolak tawaran tidur siang," tulis para peneliti.
Tahap N1 ialah periode "berkabut" saat seseorang akan terlelap. Menurut para peneliti, ide-ide kreatif biasanya muncul di otak seseorang ketika berada dalam periode itu saat hendak tidur siang.
Delphine Oudiette, kepala tim peneliti pada riset itu, mengatakan jendela kreatif lazimnya terbuka ketika orang-orang akan memasuki mode tidur nyeyak.
Oudiette mencontohkan pengalaman ahli kimia Eropa, Augustus Kekule, saat menemukan struktur cincin senyawa benzena setelah menyaksikan seekor ular menggigit ekornya sendiri dalam kondisi setengah tidur.
"Sebagian mimpi yang menginsipirasi penemuan-penemuan besar bisa saja berupa pengalaman hipnagogik ketimbang mimpi pada malam hari," ujar Oudiette seperti dikutip dari Psychology Today.
Hasil serupa juga ditemukan para peneliti dari MIT dan Harvard Medical School. Dalam risetnya, para peneliti mengkaji "targeted dream incubation" saat tidur siang.
Sederhananya, para partisipan dalam riset dipaksa memikirkan solusi untuk persoalan-persoalan yang mereka hadapi sebelum terlelap.
"Ketika kamu diinstruksikan untuk memimpikan mengenai satu topik sebelum terlelap, kamu bisa mendapatkan pengalaman mimpi yang bisa berguna untuk menyelesaikan tugas-tugas kreatif," ujar Kathleen Esfahany, salah satu peneliti di riset itu.
Menurut Esfahany dan kawan-kawan, targeted dream incubation memungkinkan otak kita bekerja lebih kreatif, membuat koneksi logis terhadap konsep-konsep yang tidak kita mengerti saat kita terjaga.
"Periode waktu antara saat masih terjaga dan waktu tidur terutama jadi saat yang subur untuk kreativitas," kata dia.
Meskipun studi empiris terkait kausalitas tidur siang dan kreativitas masih terbatas, banyak peneliti bersandar pada kebiasaan-kebiasaan janggal para ilmuwan jenius untuk mencari tahu bagaimana mereka memupuk kreativitas.
Thomas Alva Edison, misalnya, seringkali terlelap singkat sepanjang hari. Konon, Salvador Dali juga biasanya tidur siang terlebih dulu sebelum memulai karya artistiknya.