Sejarah sambal di Indonesia dan pergeseran fungsinya
Tanaman cabai pertama kali masih ke Asia Tenggara dibawa para pelaut Portugis dan Spanyol.
Pergeseran Makna Sambal
Mengutip informasi dari sejarawan bidang kuliner Fadly Rahman, Murdijati menuturkan kata “sambal” berasal dari Bahasa Melayu yang artinya sebuah ramuan bercitarasa pedas yang dibuat dengan kombinasi beberapa bahan, seperti rempah-rempah dan bawang untuk membumbui hidangan.
Namun, dalam praktiknya, sambal lebih ditekankan pada fungsinya.
“Di Indonesia, sambal diartikan berbeda. Sambal itu sebagai teman makan nasi atau lalapan,” ucap Murdijati.
Penggunaan cabe yang meluas sebagai bahan utama membuat sambal seiring dengan keberagaman jenis cabe. Di masyarakat umum, kini telah dikenal beberapa varian cabe, antara lain cabe keriting, cabe rawit, cabe flores, dan cabe domba.
Sementara itu, jahe dan lada beralih fungsi yang tak lagi sebagai bagian dari pemberi rasa pedas.
Sebaliknya, kata Murdijati, jahe acap digunakan untuk ramuan pemberi rasa. Sebagian di antaranya, jahe dimanfaatkan menjadi olahan menu yang bersifat appetizer atau hidangan pembuka.
Menu makanan Acar Jahe Muda, contohnya, digunakan sebagai pemberi rasa dalam sejumlah sajian. Selain itu, jahe digunakan sebagai ramuan minuman jamu. Adapun lada pun berkembang dengan perubahan fungsi sebagai bumbu masakan, bukan lagi bahan pemberi rasa pedas seperti dalam sambal.