Ibu hamil cenderung lebih mudah stres karena kombinasi faktor hormonal, fisik, dan psikologis. Perubahan hormon yang signifikan selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan membuat ibu hamil lebih sensitif dan mudah marah, yang pada gilirannya dapat memicu stres. Selain itu, ketidaknyamanan fisik seperti mual, sakit punggung, dan kelelahan juga dapat berkontribusi pada stres. Kekhawatiran tentang kesehatan janin, persalinan, dan peran baru sebagai orang tua juga dapat menjadi sumber kecemasan dan stres.
Berikut ini beberapa cara yang bisa membantu ibu hamil dalam menjaga keseimbangan pikiran dan tubuh selama masa kehamilan, dikutip dari Naitre et Grandir.
Prioritaskan diri Anda
Jangan ragu untuk berhenti sejenak dari aktivitas yang tidak terlalu penting. Fokuslah pada hal-hal yang memang mendesak dan sisihkan dulu tugas yang bisa ditunda. Ingatlah, kesejahteraan Anda adalah prioritas utama. Jangan terlalu keras pada diri Anda—tidak semua harus sempurna, dan tidak semua hal bisa Anda kendalikan. Cobalah menetapkan tujuan yang realistis, sehingga Anda tidak merasa terbebani.
Sisihkan waktu untuk bersantai
Luangkan waktu untuk menikmati hal-hal yang Anda sukai. Entah itu membaca buku, berjalan santai, berendam air hangat, atau sekadar duduk diam menikmati musik. Jika sudah punya anak, mintalah pasangan atau keluarga untuk membantu mengasuh agar Anda bisa beristirahat sejenak. Di tempat kerja, manfaatkan waktu istirahat untuk duduk santai atau mengangkat kaki sejenak. Istirahat yang cukup akan membuat segalanya terasa lebih ringan.
Jaga pola makan, olahraga, dan tidur
Mungkin terdengar klise, tapi menjaga pola makan yang baik, tetap aktif bergerak, dan tidur yang cukup sangat berpengaruh pada suasana hati dan energi Anda. Pastikan asupan makanan Anda beragam dan bergizi, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan sumber protein sehat. Dengarkan sinyal lapar tubuh Anda dan jangan lewatkan waktu makan.
Aktivitas fisik juga penting. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam hamil selama total 150 menit per minggu bisa membantu mengurangi risiko depresi dan meningkatkan kepercayaan diri. Dan jangan lupakan tidur yang berkualitas. Kurang tidur, terutama di bulan terakhir kehamilan, bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan. Usahakan tidur lebih dari enam jam setiap malam untuk mendukung kesehatan Anda dan si kecil.
Ikuti kelas prenatal
Jika Anda merasa cemas soal persalinan atau mengasuh bayi, pertimbangkan untuk mengikuti kelas prenatal. Kelas ini bukan hanya membantu Anda lebih siap secara mental, tetapi juga menjadi tempat berbagi cerita dan kekhawatiran bersama calon ibu lainnya.
Jangan ragu meminta bantuan
Anda tidak harus menghadapi semua ini sendirian. Berbagilah cerita dengan pasangan, teman dekat, keluarga, atau tenaga kesehatan yang memantau kehamilan Anda. Sekadar menceritakan kekhawatiran bisa sangat melegakan. Selain itu, jangan segan menerima bantuan. Biarkan orang terdekat membantu dengan pekerjaan rumah, tugas sehari-hari, atau mengurus anak-anak. Memberi ruang bagi diri sendiri untuk beristirahat bukan tanda kelemahan, melainkan cara bijak menjaga kesehatan Anda dan calon bayi.