sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Yang perlu dilakukan agar aman saat menggunakan media sosial

"Seperti di dunia nyata, menjaga perilaku kita adalah cara terbaik agar aman saat berada di ruang publik."

Immanuel Christian
Immanuel Christian Rabu, 07 Sep 2022 22:14 WIB
Yang perlu dilakukan agar aman saat menggunakan media sosial

Head of Centre for Publication LP3M & Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), Xenia Angelica Wijayanto, menilai, sebaran hoaks, perundungan, ujaran kebencian, dan intoleransi menjadi tantangan yang perlu diwaspadai di tengah pertumbuhan pengguna internet. Ini perlu diantisipasi agar dunia digital tetap membawa hal positif bagi masyarakat.

"Masih banyak masyarakat dengan literasi yang rendah, namun memiliki tingkat emosi yang tinggi ketika menggunakan internet ataupun media sosial. Akibatnya, masih sering ditemui konten negatif, semisal ujaran kebencian dan pelanggaran privasi yang terjadi di dunia maya," katanya dalam keterangannya, Rabu (7/9).

Padahal, kata Xenia, banyak hal bermanfaat yang dapat dipraktikkan dan dijadikan sebagai aktivitas sehari-hari. Misalnya, menyebarkan konten positif, mempromosikan gaya hidup yang berkualitas, dan menciptakan ruang diskusi yang sehat.

"Mari mengisi dunia digital dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, sebagai tempat kita belajar, berinteraksi, dan tempat anak-anak kita tumbuh berkembang. Media digital juga dapat dijakan sebagai tempat untuk kita hadir sebagai bangsa yang bermartabat," tuturnya.

Dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan anggota Japelidi, Gilang Jiwana Adikara, menambahkan, warganet perlu kembali memahami perbedaan maupun batasan antara ruang pribadi dan ruang publik untuk menjaga keamanan diri di dunia maya.

Dalam ruang pribadi, komentar yang disampaikan hanya akan didengar dan diketahui orang-orang terdekat. Sementara itu, komentar di ruang publik berpotensi didengar orang lain sekaligus bersinggungan dengan hak-hak orang lain. 

Dia mengingatkan, internet dan media sosial merupakan ruang publik yang perlu dijaga hak-haknya. Oleh karena itu, warganet perlu berhati-hati, khususnya dalam menyebarkan data pribadi, dalam berbagi konten maupun komentar.

"Gawai kita adalah pintu ke dunia digital. Seperti di dunia nyata, menjaga perilaku kita adalah cara terbaik agar aman saat berada di ruang publik. Kita juga harus memastikan keamanan ketika berinteraksi di media sosial, misalnya tidak menyebarkan spam, konten kekerasan, atau melakukan ujaran kebencian," paparnya.

Sponsored

Sedangkan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dewan Pengarah Siberkreasi, Novi Kurnia, menjelaskan, media sosial merupakan medium internet yang memungkinkan pengguna mengekspresikan diri, berinteraksi, bekerja sama, berbagi, hingga berkomunikasi sekaligus membentuk ikatan sosial dengan pengguna lain. 

Namun, diperlukan kecakapan dalam beretika digital untuk menjalankan sejumlah aktivitas tersebut. Dia menyampaikan 4 kiat dengan rumus ETIS atau singkatan etiket, toleransi, interaksi, dan sinergi agar warganet tetap positif dalam bermedia sosial.

Misalnya, Novi mencontohkan, warganet harus sering berbagi konten positif sekaligus menghindari konten negatif saat berinteraksi. Konten-konten negatif yang perlu dihindari seperti hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan (cyberbullying).

"Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan. Tetapi, semuanya harus dilakukan demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid