Cara mengendalikan emosi yang tepat
Seseorang bisa melampiaskan emosinya dengan menghancurkan barang-barang. Namun, apakah itu solusi?

Psikolog dari Yayasan Pulih, Ahastari Nataliza mengatakan, tindakan seseorang menghancurkan benda-benda untuk meluapkan emosi dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Tindakan tersebut, dalam kacamata Ahastari tergolong agresif.
“Merugikan sekali ya. Barang dan benda rusak. Dilihat orang juga kasar,” katanya saat dihubungi, Jumat (5/4).
Namun, Ahastari memandang, hadirnya sarana semacam Temper Clinic untuk meluapkan amarah seseorang, tidak ada masalah bila hanya ditujukan sebagai hiburan belaka, alih-alih terapi psikis.
Ahastari memberikan catatan. Jika seseorang sedang kesal, tetapi tidak bisa ke tempat itu, jangan sampai merugikan sekitar.
“Harus tetap punya self control,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ahastari mengatakan, seseorang harus bisa mengendalikan emosi dengan memahami emosi apa yang sedang dirasakannya. Seseorang juga bisa mengendalikan emosi dengan tidak mengabaikan perasaan, apalagi memendamnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB