sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BIN di panggung Covid-19

BIN dinilai melangkahi kewenangannya karena terlibat terlalu jauh dalam penanganan Covid-19.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 07 Jul 2020 09:33 WIB
BIN di panggung Covid-19

Sejak wabah Covid-19 merebak di Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) sudah terlibat dalam beragam aspek penanganan penyakit yang disebabkan oleh virus asal China tersebut. Februari lalu, BIN bahkan ikut melacak pasien positif Covid-19 pertama di Indonesia. 

Saat kurva penularan terus naik, BIN juga terlibat kian aktif. Badan pimpinan Budi Gunawan itu rutin menggelar rapid test masif, menyumbangkan alat-alat kesehatan untuk penanganan Covid-19, dan menyemprotkan disinfektan di sejumlah kawasan. 

Terbaru, BIN mengumumkan telah sukses menemukan formula obat untuk menyembuhkan pasien yang terjangkit Covid-19. Menurut Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto, obat itu telah diberikan kepada sejumlah pasien Covid-19 dan terbukti manjur. 

Hanya dalam dua atau tiga hari, Wawan mengklaim, obat tersebut mampu menyembuhkan penyakit Covid-19. "Sudah diberikan kepada mereka yang terinfeksi. Kami berupaya agar secepatnya ditemukan obat maupun vaksin," ujar Wawan kepada Alinea.id, Kamis (2/7) lalu.

Wawan mengatakan, wabah Covid-19 memang menjadi perhatian BIN. Ia juga membantah lembaga pimpinan Budi Gunawan itu melangkahi tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur undang-undang. Menurut dia, BIN perlu turun tangan sebab ada kemungkinan Covid-19 merupakan serangan biologis. 

"BIN punya unit nubika (nuklir, biologi, dan kimia) yang bertugas mengamankan kemungkinan terjadinya serangan nubika. Jadi, (pandemi Covid19) itu masuk tupoksi BIN," jelas Wawan. 

Pengamat keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai keterlibatan BIN dalam penanganan wabah Covid-19 sudah melampaui kewenangannya sebagai lembaga intelijen.

"Itu (penanganan Covid-19) bukan tugas utama BIN sebagai lembaga intelijen. Yang harusnya lebih pada cegah tangkal dan deteksi dini dari ancaman keamanan negara," ujar Muradi.

Sponsored

Secara khusus, Muradi menyoroti keterlibatan aktif BIN dalam menggelar rapid test dan swab test. Menurut dia, BIN tengah mengambil alih tugas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Lembaga Eijkman. "Sebab itu wewenang mereka," imbuh dia.

Infografik Alinea.id/Dwi Setiawan

Berita Lainnya
×
tekid