sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pandemi corona, KPI imbau lembaga penyiaran ubah format program

Ajakan KPI tersebut tertuang dalam urat edaran Nomor 156/K/KPI/31.2/03/2020.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 16 Mar 2020 22:04 WIB
Pandemi corona, KPI imbau lembaga penyiaran ubah format program

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta kepada lembaga penyiaran menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tentang pentingnya menjaga jarak sosial (social distancing) guna mencegah penyebaran coronavirus (Covid -19).

Ajakan KPI tersebut tertuang dalam urat edaran Nomor 156/K/KPI/31.2/03/2020.

KPI meminta lembaga penyiaran terlibat dalam upaya pencegahan Covid-19 sesuai dengan kapasitas masing-masing.

"Mendukung intruksi pemerintah dengan menginformasikan melalui iklan layanan masyarakat (spot atau ad lips), dan pernyataan host, reporter, penyiar yang menginformasikan secara masif tentang imbauan kepada masyarakat agar melakukan social distancing measure atau membatasi interaksi sosial, yaitu dengan melakukan kegiatan di rumah dan menghindari kerumunan massa," kata Ketua KPI Agung Suprio dalam keterangannya, Senin (16/3).

Agus juga mengimbau lembaga penyiaran agar mengubah format program siaran yang melibatkan banyak orang atau penonton.

"Baik yang disiarkan secara on air (live atau tapping) maupun off air yang ditayangkan di televisi maupun radio di seluruh Indonesia," lanjut Agung.

Terkait kebijakan pemerintah soal pemindahan kegiatan belajar di rumah, KPI memengimbau lembaga penyiaran agar memperhatikan konten siaran yang ramah bagi semua usia dan mengutamakan perlindungan anak dan remaja.

"Serta menyediakan program siaran pendidikan dan pembelajaran sebagai pengganti proses belajar dan mengajar," urainya.

Sponsored

Tidak hanya untuk pelajar, KPI melalui surat edaran itu, juga meminta lembaga penyiaran menjaga keselamatan jurnalis sesuai dengan protokol yang ada.

"Mengutamakan keselamatan para jumalis dan kru penyiaran lainnya dengan menaati protokol pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh rakyat Indonesia tidak panik menyikapi wabah coronavirus atau COVID-19. Masyarakat diminta tetap produktif agar penyebaran virus itu bisa dihambat dan dihentikan.

"Kepada seluruh rakyat Indonesia saya harap tenang, tidak panik, tetap produktif agar penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan kita setop," kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3).

Persiden Jokowi juga mengimbau memulai mengurangi aktivitas di luar rumah. "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ucapnya.

Informasi mutakhir perkembangan Covid-19 di Indonesia bisa klik link berikut https://www.alinea.id/air/covid-19

Berita Lainnya
×
tekid