sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Terdampak Covid-19, 650 ribu keluarga di Banten dapat Rp500 ribu per bulan

Pemprov Banten, kucurkan anggaran untuk jaring pengaman sosial Rp975 miliar. 

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Jumat, 03 Apr 2020 20:23 WIB
Terdampak Covid-19, 650 ribu keluarga di Banten dapat Rp500 ribu per bulan

Pemprov Banten kucurkan anggaran Rp975 miliar untuk social safety net atau jaring pengaman sosial warga yang terdampak Covid-19. Alokasi tersebut, merupakan dana realokasi atau pergeseran anggaran sejumlah program dalam APBD 2020.

Pemprov Banten, memang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,26 triliun. Di mana Rp 975 miliar diperuntukkan sebagai jaring pengaman sosial masyarakt yang terdampak Covid-19 di Banten.

Informasi yang dihimpun, berdasarkan hasil rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19, terdapat sekitar 650 kepala keluarga (KK) di Banten yang terdampak coronavirus. Mereka akan mendapatkan bantuan Rp500 ribu per bulan, yang diberikan selama tiga bulan.

Pelaksana tugas (Plt) Skeretaris Dinas Sosial (Dinsos) Banten, Budi Dharma membenarkan, ada pergesran anggaran untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak wabah Covid-19. Bahkan, Dinsos Banten, juga telah menyiapkan skema penyalurannya. "Kami sudah buatkan skemanya," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat (3/4).

Sponsored

Saat ditanya mekanimsme penyalurannya, Budi mengaku, tidak dapat menjawab hal tersebut. Sebab, tidak mempunyai kewenangan. Untuk penanganan Covid-19, sepenuhnya diserahkan kepada tim gugus tugas yang diketuai Gubernur Banten Wahidin Halim. "Nanti pimpinan saja bisa Pak Gubernur atau Pak Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Banten yang menjelaskan," bebernya.

Terpisah, Sekdaprov Banten, Al Muktabar menyatakan, Pemprov Banten masih menyusun skema penyaluran jaring pengaman sosial terhadap sebanyak 650 ribu KK yang terdampak secara ekonomi. "Ini kami lagi nyusun skema sesuai arahan dari pusat. Jadi tunggu dulu,” katanya.

Saat ditanya peruntukkan anggaran Rp 1,26 triliun, Muktabar juga masih belum bisa membeberkan. Karena ia mengaku, masih menghitung kebutuhan-kebutuhan selama masa kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 dan berkordinasi dengan pemerintah pusat. "Belum rincian ini. Tadi baru ada teleconference dengan Kemendagri (kementerian Dalam Negeri)," tandas dia.

Berita Lainnya
×
tekid