93 tenaga kesehatan di Jatim positif Covid-19

Tingginya angka sebaran covid-19 di Jawa Timur membuat tenaga kesehatan ikut terpapar coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Dari 1.766 orang yang terkonfirmasi positif, 5% atau 93 orang tenaga kesehatan terinfeksi virus tersebut.

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso mengatakan, tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 adalah dokter, bidan, laboran, apoteker, dan perawat. 

"Ini data kemarin, kasus di Jatim ada yang positif ada 1.766 orang. Dari jumlah itu 93 tenaga kesehatan ikut terinfeksi. Itu kalau dihitung 5% dari total keseluruhan pasien positif," ungkap Kohar, di Surabaya, Kamis 14 Mei 2020. 

Semua tenaga kesehatan itu tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Jatim. Termasuk Kota Surabaya yang jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 terbanyak. 

Kohar mengaku dari 93 tenaga kesehatan yang positif, 50% sudah sembuh atau sekitar 46 orang. Sedangkan 3% lainnya meninggal dunia. Kemudian 47% masih dirawat di rumah sakit. 

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan per Kamis 14 Mei 2020, pasien positif Covid-19 bertambah 92 orang. Surabaya tetap menjadi daerah penyumbang angka positif yakni 51 orang. 

Kemudian Sidoarjo bertambah delapan orang, dan diikuti Gresik serta Bojonegoro masing-masing bertambah lima pasien.

Selanjutnya, ada Kota Kediri empat orang, dan Lamongan serta Kabupaten Kediri, masing-masing bertambah tiga orang. Tambahan lagi di Kabupaten Malang dan Jombang dua orang, serta Kabupaten Madiun satu pasien. 

"Total hingga hari ini ada 1.858 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur," terangnya.

Menurut Khofifah, Surabaya menempati urutan pertama mencapai daerah yang tertinggi angka sebaran virus yakni 921 pasien.

Kemudian Sidoarjo terkonfirmasi 235 orang, Lamongan 64 pasien, Magetan 53 orang, Kabupaten Malang 51 pasien, dan Gresik 46 orang. 

"Mulai tiga hari kemarin kabupaten/kota semuanya sudah merah. Artinya sudah ada yang positif Covid-19," tuturnya.

Sedangkan pasien yang telah dinyatakan sembuh bertambah 16 orang yang berasal dari Surabaya enam orang, Kabupaten Malang tiga orang, Lumajang tiga orang. Kemudian Ponorogo, Tuban, Pacitan, dan Kota Mojokerto masing-masing bertambah satu orang. 

"Dengan tambahan itu totalnya menjadi 294 orang yang sembuh, atau setara 15,82%," tuturnya.

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 14 orang sehingga menjadi 180 orang atau 9,69%. Maka saat ini pasien yang masih dirawat menyisakan 1.384 orang.

Untukjumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 4.509 orang, sebanyak 2.037 pasien masih diawasi. Lalu untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) 21.910 orang.