Tips agar tetap aman dari Covid-19 saat naik ojol

Menghadapi new normal atau adaptasi kebiasaan baru mendatang, ojek online (ojol) tetap menjadi salah satu andalan transportasi masyarakat, terutama bagi pekerja yang harus 'ngantor'.

Terkait hal itu dr Andi Khomaini, SpPD mengimbau pengguna ojol helm membawa sendiri, sebagai salah satu cara aman untuk melindungi masing-masing, baik driver maupun penumpang.

"Kalau kita sudah menerapkan protokol kesehatan ojek oline sih oke aja. Apa saja yang diperlukan, misalnya kita menggunakan masker. Helm yang ada penutupnya,"  katanya dalam dialog bertema "Aman dan Nyaman Naik Ojek Online" yang digelar secara daring di Jakarta, Sabtu (13/4).

Dia mengimbau driver dan penumpang menggunakan masker yang standar, dan harus tahu kapan menggantinya.

"Jangan satu masker dipakai selama seminggu nggak diganti-ganti. Itu masalah juga. Meskipun pake masker tapi itu terus. Itu jadi sarang penyakit juga tuh," beber dr. Andi.

Dia juga menyarankan agar memakai penutup pelindung mata dan wajah. "Kita gunakan hand sanitizer saya setuju. Tapi saya setuju juga yang helm tadi. Helm yang ada penutup depannya itu. Karena memang disainnya adalah untuk menghalangi hembusan angin. Hembusan udara," terangnya.

Sehingga, sambung dia, kemungkinan menyebarnya virus via droplet juga tertutup kalau menggunakan helm dan masker, termasuk saat driver dan penumpang mengalami bersin.

Dia juga menekankan pentingnya penggunaan partisi yang dipasang di antara penumpang dan pengendara ojol, sehingga potensi penularan Covid-19 bisa ditekan dan jauh lebih rendah.