Amien Rais kirim surat ke Kapolri minta HRS dibebaskan

Pendiri Partai Ummat Muhammad Amien Rais mendatangi Mabes Polri untuk menyerahkan surat pernyataan bersama kepada Kapolri Jenderal Idham Azis. Kendati demikian, Amien Rais dan 10 orang lainnya tidak dapat bertemu dengan Kapolri yang sedang menjalankan tugas di luar kantor.

"Betul, saya tadi ke Mabes Polri," kata Amien Rais saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (17/12).

Dalam surat tersebut, Polri diminta membebaskan tersangka Habib Rizieq Shihab (HRS) dari tahanan terkait perkara tindak pidana pelanggaran protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Amien Rais mengaku, ia bersama sejumlah tokoh nasional lainnya sudah siap menjadi jaminan penangguhan penahanan HRS. Dia menyatakan, siap ditahan menggantikan tersangka jika pendiri Front Pembela Islam (FPI) itu melarikan diri ketika penahanannya ditangguhkan.

"Kepolisian harus melepaskan HRS dari tahanan dan sebagai gantinya kami berdelapan sudah siap jadi penjamin," tuturnya.

Amien juga mendesak, Polri agar profesional mengusut tuntas perkara penembakan enam orang Laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Menurutnya, salah satu bentuk transparansi Polri adalah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Segera bentuk TGPF yang independen, bebas dari pengaruh dan tekanan pihak manapun untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini," ucapnya.

Dia mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar terus mengawasi proses penyidikan yang tengah dilakukan oleh kepolisian. Pasalnya, peristiwa itu disebutnya sebagai tragedi kemanusiaan.

Surat penyataan bersama itu dibuatnya bersama dengan Muhyiddin Junaidi, Abdullah Hehamahua, Zulkarnain, Abdul Chair, Bukhori Muslim, Neno Warisman, Ansyufri Sambo, Syamsul Balda, Marwan Batubara, dan Nurdiati Akma.