Anak Ketua Pemuda Pejuang Bravo 5 jadi tersangka kasus penganiayaan
Pelaku diduga telah melakukan pemukulan terhadai Justin Frederick dengan tangan kanan.

Polisi telah menetapkan seorang tersangka atas kejadian pemukulan di Jalan Tol Dalam Kota, Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Tersangka adalah Faisal Marasabessy yang merupakan anak Ketua Pemuda Pejuang Bravo 5, Ali Fanser Marabessy.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, Faisal diduga telah melakukan pemukulan terhadai Justin Frederick dengan tangan kanan. Tindakan itu dilakukan Faisal karena ia tidak terima mobilnya dihalangi oleh korban.
"Satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas nama Faisal Marasabessy, laki-laki, umur 22 tahun,” kata Endra dalam keterangan, Selasa (7/6).
Faisal kini menjalani masa penahanan. Ia juga dijerat dengan Pasal 351 KUHP atau Pasal 170 KUHP dengan pidana paling lama sembilan tahun penjara.
Sementara sang ayah, Ketua Pemuda Bravo-5 Ali Fanser Marasabessy, juga berpotensi sebagai tersangka karena sempat menyundul kepala korban. Saat ini, penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman dan mengumpulkan alat bukti.
Mobil Nissan X-Trail warna abu-abu yang ditumpangi oleh Ketua Pemuda Pejuang Bravo-5 Ali Fanser Marasabessy dan anaknya Faisal Marasabessy, diduga bodong. Selain itu, pelat nomor B-1466-RFH yang digunakan di mobil Nissan X-Trail tersebut juga tidak sesuai dengan peruntukannya.
Sebab, berdasarkan data di Ditlantas Polda Metro Jaya, pelat nomor tersebut semestinya digunakan atau terpasang di kendaraan jenis sedan. Polisi masih mendalami lebih lanjut soal dugaan pelanggaran lalu lintas terkait mobil yang tak dilengkapi dokumen dan pelat nomor tersebut.
Sebelum itu seorang pengemudi mobil sedan berinisial JF jadi korban penganiayaan oleh pengendara lainnya di Jalan Tol Gatot Subroto arah Cawang.
Aksi pemukulan itu pun viral di media sosial. Dalam peristiwa itu terlihat pria berjas merah marun memukul dan menendang muka JF yang mengenakan kemeja hijau muda.
Pria lain berbaju batik sempat mendekat untuk melerai, namun penganiayaan terus terjadi. Akibat kejadian ini, muka JF luka dan berdarah akibat penganiayaan oleh pelaku.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Benarkah thrifting mengancam bisnis lokal?
Senin, 20 Mar 2023 18:55 WIB
Penguatan LHKPN dan RUU PA: Efektif jerat pejabat korup?
Sabtu, 18 Mar 2023 14:52 WIB