Anies: 25 tenaga medis positif Covid-19, 1 meninggal
Beban dan tugas tenaga medis di Jakarta sangat besar.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan terdapat 25 tenaga medis di Jakarta dinyatakan positif coronavirus (Covid-19). Dari jumlah tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.
"Para tenaga medis tadi itu kerja siang malam, dan saat ini sudah ada 25 tenaga medis yang terkonfirmasi positif dan 1 meninggal," kata Anies dalam konferensi persnya di Jakarta, Jum'at (20/3).
Anies menjelaskan, tren penyebaran dan penularan Covid-19 di Jakarta cenderung naik setiap harinya. Bahkan Jakarta telah menjadi epicentrum Covid-19.
"Ini adalah tanggung jawab moral. Jika kita ingin suadara kita terbebas maka tinggal di rumah termasuk perusahaan juga harus ambil tanggung jawab," ujarnya.
Menurutnya, beban dan tugas tenaga medis sangat besar, untuk itu masyarakat diminta agar menaati dan mematuhi semua imbauan Pemprov DKI.
Pasalnya, sambung Anies, jumlah tenaga medis dan rumah sakit untuk menangani Covid-19 terbatas.
Meski Anies DKI merupakan daerah yang memiliki rumah sakit terbanyak untuk menangani Covid-19. Namun, sambung Anies, penularan virus ini harus terus ditekan, pengingat penularannya cepat dan terus meningkat.
Hal ini berdampak pada semakin beratnya beban tenaga medis di Jakarta. "Cara mengurangi beban mereka adalah dengan tinggal di rumah. Beredar itu foto-foto tim dokter, tim tenaga medis, dan fotonya mengatakan, izinkan kami berjuang di rumah sakit, bagian anda adalah tinggal di rumah. Ini adalah pesan yang sangat powerfull dari mereka," pungkasnya.
Situs resmi Pemprov DKI terkait Covid-19, coronajakarta.go.id, hari ini merilis kasus positif virus corona di DKI sebanyak 224 orang, 20 di antaranya meninggal dunia. 125 masih dirawat di rumah sakit, dan 66 lainnya menjalani isolasi secara mandiri.