sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jakarta banjir, Anies mengaku kecolongan

DKI sempat kecolongan karena kenaikan permukaan air terjadi pada pukul 02.00-04.00 dini hari.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Jumat, 10 Jan 2020 11:43 WIB
Jakarta banjir, Anies mengaku kecolongan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah menyiapkan sejumlah posko di setiap kelurahan untuk memantau secara dini bila terdapat banjir.

"Fungsinya untuk mengetahui apabila ada peningkatan permukaan genangan di tempat yang mengalami hujan secara intensif," kata Anies saat ditemui di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).

Posko ini juga berfungsi untuk merespons secara cepat apabila ada kenaikan permukaan air terutama di pintu-pintu air di Jakarta.

Anies mengatakan pada Kamis (9/1) hingga malam, kondisi air sungai Katulampa dan Depok masih normal atau siaga 4. Di Manggarai, sempat ada kenaikan hingga 700 sentimeter (cm), tetapi masih dalam status normal, siaga 4.

Kondisi kenaikan permukaan air sulit diprediksi. Pada banjir beberapa waktu lalu, Anies mengklaim DKI sempat kecolongan karena kenaikan permukaan air terjadi pada pukul 02.00-04.00 dini hari.

"Agar tidak lagi kecolongan, maka kami siapkan posko yang di dalamnya ada unsur pemerintah dan masyarakat. Sehingga warga di kampung-kampung sekitar daerah aliran sungai bisa disiagakan," kata Anies, Jumat (10/1). Apalagi, ada indikasi pemberitahuan banjir melalui media sosial tidak efektif. 

Selain itu, Anies Baswedan mengaku telah memasang sejumlah pompa air di pesisir Utara Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan air laut dan potensi banjir rob. 

"Kami sudah pasang pompa-pompa sejak Kamis pagi. Pompa itu standby di kawasan Utara Jakarta," kata Anies.

Sponsored

Kondisi laut di Jakarta Utara masih cukup aman. Namun, harus tetap waspada karena khawatir air laut tiba-tiba pasang dan menggenangi rumah warga. 

Pemprov juga telah mengerahkan petugas untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi pemukiman warga di lokasi rawan terjadinya banjir rob. 

"Kami sudah utus petugas untuk mengecek secara reguler di kampung yang memiliki potensi mengalami rob," ujarnya. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan daerah pesisir Jakarta Utara mengalami air pasang maksimum pada 9 Januari hingga 11 Januari 2020.

Pasang maksimum terjadi pada pukul 10.00 WIB pada 9 Januari, pukul 10.00-11.00 WIB pada 10 Januari, dan pukul 11.00 WIB pada 11 Januari 2020. Air pasang maksimum ini diduga akan mengakibatkan banjir rob dan bisa memperparah banjir di Jakarta.

Berita Lainnya
×
tekid