sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Banjir mengintai lagi di Jakarta

Hujan deras yang mengguyur ibukota membuat banjir kembali mengintai warga DKI Jakarta yang wilayahnya kerap menjadi langganan.

Sukirno
Sukirno Rabu, 12 Des 2018 23:14 WIB
Banjir mengintai lagi di Jakarta

Hujan deras yang mengguyur ibukota membuat banjir kembali mengintai warga DKI Jakarta yang wilayahnya kerap menjadi langganan.

Sebanyak tiga kelurahan di Jakarta Barat, yaitu Kelurahan Kamal di Kecamatan Kalideres dan Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Duri Kosambi di Kecamatan Cengkareng terkena banjir akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Rabu (12/12) siang hingga petang.

Dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir di RT002, RT004, dan RT005, RW 01, Kelurahan Kamal terjadi sejak pukul 10.30 WIB, disebabkan oleh pasang air laut.

Ketinggian air laut di Kelurahan Kamal sekitar 10 centimeter. Hingga Rabu malam, masih dalam penanganan petugas.Sementara itu, tujuh rukun warga dan sembilan rukun tetangga terdampak banjir di Kelurahan Rawa Buaya.

Banjir di kelurahan tersebut terjadi bervariasi sejak pukul 13.50 WIB sampai dengan 15.00 WIB.Ketinggian air untuk banjir di Kelurahan Rawa Buaya cukup tinggi bila dibandingkan dengan Kelurahan Kamal, yaitu sekitar 25 cm-50 cm.

Berbeda dari Kelurahan Kamal, luapan air di Kelurahan Rawa Buaya disebabkan oleh hujan deras.Untuk di Kelurahan Duri Kosambi, ada tiga RW dan enam RT yang terdampak banjir pada ketinggian 20 cm-30 cm. Air yang mulai meluap pada pukul 15.30 WIB itu disebabkan oleh hujan deras.

Penanganan luapan air yang membanjiri tiga kelurahan di Kota Jakarta Barat itu dilakukan oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air (DSDA) DKI Jakarta, anggota Suku Dinas SDA Kota Jakarta Barat, dan anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di masing-masing kelurahan.

Sementara itu, BPBD Provinsi DKI Jakarta mengumumkan bahwa Pintu Air Angke Hulu per pukul 19.00 WIB, Rabu, meluap mencapai level 225 centimeter atau Siaga III Waspada.

Sponsored

Karena itu, BPBD menghimbau warga delapan kelurahan di Jakarta Barat untuk bersiap mengantisipasi datangnya aliran air.

Delapan kelurahan yang dimaksud, antara lain, Rawa Buaya, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Kembangan Utara,Kedoya Utara, Duri Kosambi, Kapuk, dan Kedung Kaliangke.

Tinggi permukaan air di Pintu Air Angke Hulu terus meningkat sejak pukul 15.00 WIB pada tingkatan 130 cm, kemudian 160 cm pada pukul 16.00 WIB, 180 cm pada pukul 17.00 WIB, dan 200 cm pada pukul 18.00 WIB.

Sejak pukul 15.00 WIB-18.00 WIB, kondisi cuaca di kawasan pintu air masih mendung.Namun pada pukul 19.00 WIB, kondisi cuaca mulai gerimis dan tinggi permukaan air sudah masuk Siaga III pada level 225 cm.

Terkait itu, BPBD DKI Jakarta telah menginformasikan camat dan lurah tiap wilayah untuk mempersiapkan jajarannya di saat luapan air mulai membanjiri wilayah tersebut.

Di samping ke jajaran pemerintahan, pihak BPBD juga telah menyebarkan informasi melalui media sosial Twitter, Facebook, laman resmi, dan grup Whatsapp terkait potensi banjir di delapan kelurahan Jakarta Barat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeriksa kondisi pintu air Manggarai (Facebook).

Langkah Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus melakukan pembersihan sampah dan meminta masyarakat tidak membuang sampah di sungai.

"Jangan tempatkan sungai itu sebagai tempat sampah. Justru pencegahannya adalah jangan sampai sampah sampai ke sungai," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (12/12).

Ajakan tersebut disampaikan terkait menumpuknya sampah di Teluk Jakarta. Salah satu hal yang mau dikembangkan sekarang adalah bagaimana bisa menyaring sampah sebelum sampai ke sungai dan ketika sampai ke sungai ada penyaring-penyaring bertahap di sungai sehingga tidak terjadi akumulasi.

"Insha Allah 2019 akan dilakukan, termasuk menyaring sampah sebelum masuk ke Jakarta," kata Anies.

Menurut gubernur, salah hal yang mengakibatkan penumpukan sampah terus adalah karena masih ada warga yang membuang sampah di mana saja.

"Kenapa masih ada sampah di mana-mana? Ya karena kita masih buang sampahnya di mana saja, kan yang buang sampah enggak cuma aparat Pemprov, Pemprov yang membersihkan yang membuang ya kita semua," kata Anies. Dia mengimbau jangan membuang sampah di sembarangan, sebab nanti sampahnya bisa sampai ke laut.

Anies menambahkan juga untuk antisipasi menghadapi banjir di antaranya adalah di tempat-tempat yang posisinya rendah dipastikan pompanya berfungsi dengan baik, sehingga ketika hujan deras maka air bisa ditarik tanpa harus mengalami genangan. 

"Kemudian di saluran air gorong-gorong dipastikan bersih, sehingga ketika hujan lebat apalagi hujan ekstrem aliran airnya bisa terjadi dengan tepat," kata Anies.

Selanjutnya untuk antisipasi jangka panjang adalah pembangunan drainase vertikal yang nanti akan dibangun secara masif.

"Insha Allah 2019 ini kita akan mulai di seluruh Jakarta dan harapannya itu akan bisa membantu menyerapkan air hujan ke dalam tanah, sehingga tidak menimbulkan genangan yang mengganggu masyarkat," kata Anies. (Ant).

Berita Lainnya
×
tekid