sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fraksi Demokrat tolak biaya technical landing dibebankan ke anggaran haji

DPR menganggap seharusnya biaya tersebut ditanggung oleh Kementerian Perhubungan.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 02 Jun 2022 11:02 WIB
Fraksi Demokrat tolak biaya technical landing dibebankan ke anggaran haji

Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Achmad, menolak biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya dibebankan pada anggaran tambahan haji reguler yang diusulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) ke DPR. Achmad menilai, biaya technical landing itu merupakan publik service yang seharusnya di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempersiapkan semua fasilitas bandara.

"Inikan infrastruktur, jadi kurang adil instruktur untuk publik service dibebankan kepada jamaah. Ini tidak pas ini. seharusnya dirjen perhubungan udara khususnya bandara di surabaya juanda itu sudah tau kita tahun ini mengadakan haji," kata Achmad dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5). 

Achmad menyesalkan kurangnya koordinasi Kemenag dan Kemenhub untuk mempersiapkan seluruh kebutuhan dan kelancaran jamaah haji termasuk technical landing.

"Kenapa tidak di-overlay bandara itu. Kenapa gak di-overlay kalau memang harus perlu. Kenapa saat-saat genting ini baru di disampaikan. Karena itu kewenangan Kemenhub, jadi tentunya arahnya ke APBN. Jangan sampai ada temuan nantinya. Kita tidak disiplin dalam menggunakan anggaran," ucap dia.

Dia menegaskan agar Kemenag melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggunakan anggaran dana manfaat haji yang mencapai belasan triliun itu digunakan dengan sebaiknya-baiknya.

"Sedikit-sedikit nilai manfaat, ini gak boleh seperti itu. Meskipun dana manfaat itu banyak. Tapi tidak boleh dana itu menjadi tumpuan persoalan haji ini tidak boleh kayak gitu. Kami keberatan. Kami Fraksi Demokrat menolak," tuturnya.

Diketahui, Komisi VIII DPR menyetujui penambahan anggaran pelaksanaan Haji 2022 sebesar Rp1,5 triliun yang diajukan Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag menyebut, pembengkakan anggaran terjadi karena kerajaan Arab Saudi memberlakukan kebijakan untuk menaikan harga paket layanan di Masyair, baik Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada musim haji 1443 H/2022 M.

Selain itu, ada tambahan anggaran juga dibutuhkan untuk biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya yang harus mendarat dahulu di Bandara Soekarno Hatta. Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp25.733.232.000.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid