DIY krisis tenaga kesehatan

Lonjakan kasus covid-19 dua pekan belakangan membuat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kekurangan tenaga kesehatan (nakes). Kondisi ini membuat kerja rumah sakit rujukan Covid-19 kesulitan menangani lonjakan kasus di DIY.

Selain itu, peningkatan kasus membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan penanganan covid-19 di DIY terus menipis.

Hal tersebut diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Seperti di RSUD Wonosari, di mana banyak nakes terpapar virus corona sehingga belum bisa bekerja untuk sementara waktu. Selain Wonosari, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul juga sedang membutuhkan relawan medis lantaran kekurangan nakes.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan, pada rentang Februari sampai Mei ini sudah ada 30 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Lonjakan terjadi pada Juni menyebabkan 204 pegawai terpapar Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengklaim telah mengusulkan jumlah tenaga medis yang dibutuhkan ke pimpinan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Yogyakarta yang memiliki kewenangan.

"Saat ini di rumah sakit dan puskesmas, khususnya RSUD Wonosari sangat membutuhkan tambahan SDM. Seperti yang diketahui, sampai dengan saat ini ada 54 pegawai yang terpapar Covid-19, mereka ada isoman dan di sini, jadi kalau tidak ditambah siapa yang akan bertanggung jawab," kata Dewi kepada wartawan.

Dewi menambahkan lonjakan penambahan harian kasus Covid-19 masih di atas 150 kasus per hari. Ini tentunya berdampak pada peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19, khususnya di RSUD Wonosari sebagai rumah sakit rujukan utama Covid-19.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY, Yuli Kusuma Astuti, menyebut tenaga kesehatan yang terpapar harus isolasi diri sesuai ketentuan. Yuli menambahkan, dari 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY, setidaknya 20-30% tenaga kesehatannya terpapar Covid-19.

Untuk menutupi kekurangan ini, Pemda DIY kabarnya juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan. Wacananya dengan menarik lulusan Poltekkes Yogyakarta yang diwisuda untuk ikut menangani pasien. Mereka nantinya akan diterjunkan untuk ikut menangani di puskesmas dan rumah sakit.

Kabarnya, saat ini pemerintah DIY tengah mengupayakan wacana lainnya, yaitu untuk menambah rumah sakit lapangan baru. Rumah sakit darurat itu yang rencananya akan ditempatkan di Kabupaten Sleman. (berbagai sumber)