sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPRD Jakarta nilai hiburan malam berisiko Covid-19

Terdapat 17.153 kasus positif Covid-19 di Jakarta hingga 21 Juli.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Rabu, 22 Jul 2020 13:31 WIB
DPRD Jakarta nilai hiburan malam berisiko Covid-19

DPRD DKI Jakarta menolak pembukaan kembali tempat hiburan malam di tengah pandemi coronavirus baru (Covid-19). Dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran SARS-CoV-2 jika dipaksakan.

"Tempat hiburan ini, kan, semacam closed-circuit alias tertutup dan cenderung orang berkumpul dalam kuantitas padat ruangan tertutup," ujar Wakil Ketua DPRD Jakarta, Zita Anjani, saat dihubungi, Rabu (22/7).

"Apalagi terapis, orang berjarak terlalu dekat di ruangan yang terbatas," sambung putri Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Dirinya mengingatkan, kasus positif Covid-19 di Jakarta masih tergolong tinggi. Naik signifikan dalam beberapa hari terakhir.

"Bahkan banyak sekolah swasta yang collapse karena harus tutup dan tidak mengeluh. Kalau sekarang tempat hiburan juga merasakan hal yang sama, wajar saya rasa," jelasnya.

Karenanya, Zita mengapresiasi sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta yang belum memperkenankan tempat hiburan malam beroperasi kembali. Dianggap tak gegabah dalam mengambil keputusan.

Meski demikian, dia meminta pemprov gencar melakukan inovasi dalam menangani pandemi. "Tidak mundur ke belakang."

"Saya yakin Pak Gubernur akan bijak dalam memilih langkah dan semoga lebih berpihak pada kesehatan warga Jakarta dan dunia pendidikan," tutupnya. 

Sponsored

Para pekerja hiburan malam sempat mengadakan demo di depan Balai Kota Jakarta, Selasa (21/7). Mereka mendesak diperkenankan beroperasi kembali saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija), Hana Suryani, mengklaim, aksi didasari dua hal. Kelanjutan hidup karyawan dan keadilan berusaha.

Terkonfirmasi 17.153 kasus positif Covid-19 di Jakarta hingga 21 Juli. Sebanyak 10.864 pasien sembuh (63,3%), 458 meninggal (4,4%), serta 1.073 dirawat di fasilitas kesehatan (6,3%) dan 4.458 menjalani swakarantina (26%).

Berita Lainnya
×
tekid