Genangan air surut, perjalanan KRL masih terkendala

Genangan air usai hujan deras di wilayah DKI Jakarta yang sempat mengganggu perjalanan kereta rel listrik atau KRL, telah mulai surut. Namun Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Line Anne Purba mengatakan, KRL belum dapat melintas secara normal.

Menurutnya, hujan deras yang mengakibatkan jalur rel tergenang sempat membuat KRL Commuter Line tak dapat beroperasi. Pihaknya sempat melakukan rekayasa perjalanan agar perjalanan penumpang tidak terganggu.

"Pada pukul 08.00 wib, jalur rel antara Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai sudah dapat kembali dilintasi oleh KRL Commuter Line," kata Anne dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id di Jakarta, Minggu (23/2).

Hanya saja, Anne mengatakan masih terdapat genangan air di beberapa titik lokasi. Meski sudah dapat dilintasi kereta, dia menyebut perjalanan masih akan terkendala.

"Kereta yang melintas di lokasi masih dibatasi kecepatannya, sehingga masih akan terdapat antrean kereta," katanya.

Dia mengatakan, saat ini petugas masih terus berupaya membersihkan genangan air yang berada di perlintasan kereta. Hal ini diharapkan dapat mempercepat normalisasi perjalanan kereta, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan.

"PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.

Anne pun mengingatkan agar para pengguna selalu mengutamakan keselamatan. Para penumpang diimbau untuk tidak berdesakan saat naik-turun kereta.

"Pengguna juga kami ajak untuk dapat menyimak informasi terkini mengenai perjalanan melalui media sosial @commuterline," kata Anne.

Sebelumnya, air yang menggenangi sejumlah jalur rel membuat PT KCI melakukan rekayasan perjalanan kereta. Perjalanan KRL lintas Bogor/ Depok/ Nambo-Angke/ Jatinegara dan sebaliknya, hanya sampai Stasiun Manggarai.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta membuat sejumlah lokasi di Ibu Kota tergenang air. 

Terdapat 55 rukun warga alias RW yang terdampak hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (22/2) malam hingga Minggu (23/2) dini hari. Jumlah tersebut tersebar di 23 kecamatan dan 36 kelurahan di Jakarta.