sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gereja Baptis Indonesia doakan Siti Fadilah bebas, gulung kapitalisme farmasi

Pendeta Martinus sebut Jokowi dan Yasonna tutup telinga soal Siti Fadilah Supari.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 25 Mei 2020 13:38 WIB
Gereja Baptis Indonesia doakan Siti Fadilah bebas, gulung kapitalisme farmasi

Doa dan dukungan atas mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari terus mengalir dari berbagai pihak, tak terkecuali dari pimpinan Gereja Baptis Indonesia, Pendeta Martinus Ursia. 

Mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kembali dijebloskan ke penjara Pondok Bambu, Jakarta Timur. Padahal, rumah tahanan tersebut (rutan) dikabarkan sudah berisikan 50 orang positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19. 

“Kami terus berdoa supaya ibu tetap kuat menanti saat bebas Oktober. Walaupun sudah banyak yang berteriak sekarang juga bebaskan ibu. Tapi baik Yasona dan Jokowi tampak tetap menutup telinga, (tapi-red) toh rakyat (dengan-red) logika dan naluri kebenarannya sendiri,” ucapnya lewat pesan yang diterima pers, Senin (25/5/2020).

Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Barat sejak 2008 itu meyakini perempuan yang divonis bersalah dalam kasus korupsi pada 16 Juni 2017 itu dikalahkan.

"Ibu Fadilah yang terkasih, sejak hukum pesanan menjerat ibu, saya bersama kawan tetap yakin, ibu tidak salah tapi dikalahkan. Suatu rezim kapitalis internasional yang dikalahkan ibu dalam forum internasional terhormat, bermain licik dan jahat menggunakan perangkat hukum nasional kita," bunyi pesan Pendeta Martinus tersebut.

Siti bagi dia ibarat emas yang tak berubah sekalipun diletakan didasar sumur. "Benar kata paduka nabi Sulaiman, keadilan dan kebaikan mengangkat martabat bangsa, tapi dosa membuat bangsa menjadi hina (Amsal 14:34). Kesedihan saya negara dan pemerintah kita tidak adil dan menzolimi keadilan," tuturnya.

Indonesia, kata dia, begitu bermartabat dan bisa tegap karena memiliki kesempatan menggulung kapitalisme farmasi saat Siti Fadilah kembali memimpin perjuangan.

"Saya mendengar percakapan rakyat, tukang baso, penjual masker, petugas medis, pun para dokter di keempat RS Baptis yg saya ikut bantu  pengawasan nya, mereka yakin ibu  dikalahkan bukan bersalah," ungkapnya dalam pesan tersebut.

Sponsored

Pendeta Martinus terus berdoa supaya perempuan kelahiran Surakarta tetap kuat menunggu hari pembebasan pada Oktober mendatang.

Dalam suasana Idulfitri ini, dia juga menyampaikan ucapan mohon maaf. "Akhirnya Bu, dihari yang baik ini, saya ucapkan mohon maaf lahir batin. Kiranya dihari kemenangan ini ibu menerima damai dan sukacita. Rakyat sehat, negara kuat," pungkasnya.

Belakangan, nama Siti Fadilah kembali mencuat ke ruang publik setelah melangsungkan wawancara dengan presenter kondang Deddy Corbuzier.

Banyak hal disampaikan Siti dalam wawancara yang beredar viral di media sosial tersebut, termasuk soal konspirasi virus, Covid-19, hingga perlawanannya terhadap arogansi Organisasi Kesehatan Dunia WHO.  

Belum lama ini, Siti sempat ditempatkan di RSPAD Gatot Soebroto untuk menghindari penularan Covid-19 di penjara. Namun kini Siti kembali mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Berita Lainnya
×
tekid