sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IDI sampaikan 3 strategi lawan Covid-19

Tiga strategi ini harus dilakukan secara cepat, stimulan, dan kemudian ditambah lagi mulai menggerakan peran serta masyarakat.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Minggu, 12 Apr 2020 13:16 WIB
IDI sampaikan 3 strategi lawan Covid-19

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia, M Adib Khumaidi mengatakan, ada tiga strategi untuk menangkal persebaran Covid-19.

Pertama, menemukan kasus secara cepat melalui metode rapid test. Kecepatan yang dimaksud ialah dalam hal mendeteksi. Saat ini, kata Adib, Indonesia memiliki mesin PCR yang mampu mengecek sekitar 10.000 sampel per hari.

"Itu kecepatan yang sangat kita butuhkan, Korea Selatan 15.000 per hari. Sehingga menemukan kasusnya lebih cepat," kata dia dalam diskusi Crosscheck via Youtube, Jakarta, Minggu (12/4).

Meski demikian, dia meminta pemerintah untuk memberikan pengertian kepada masyarakat terkait strategi pertama itu. Pasalnya, tes Covid-19 yang dilakukan secara cepat bisa berdampak pada melonjaknya pasien positif SARS-CoV-2.

"Yang terkonfirmasi positif (Covid-19) akan melonjak cepat. Bukan karena faktor penyebaran, tetapi karena penemuan kasus yang lebih cepat. Karena kalau tidak dipahami oleh masyarakat, pikirnya virusnya sudah semakin hebat," jelas dia.

Strategi pertama juga perlu diikuti dengan langkah surveilans epidemiologi, contact tracing, dan isolasi di rumah atau rumah sakit.

Cara berikutnya adalah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Sedangkan terakhir adalah penanganan. Terkait itu, dia menekankan agar tidak semua rumah sakit menangani Covid-19. Musababnya, dia khawatir pasien dengan penyakit lain tidak bisa berobat.

Sponsored

"Karena masalah kesehatan bukan hanya Covid-19. Saat ini yang terjadi, pada saat semua terkonsentrasi harus melayani Covid-19, pasien non-Covid-19 menjadi kesulitan," jelas dia.

Sehingga, tambah dia, untuk rumah sakit yang tidak menyanggupi menangani Covid-19, maka jangan dipaksakan agar pasien penyakit lain masih bisa berobat. Sementara yang menyanggupi, bisa dilengkapi fasilitas kesehatan oleh pemerintah. Dengan demikian, terdapat dua jalur.

"Tiga strategi ini harus dilakukan secara cepat, stimulan, dan kemudian ditambah lagi mulai menggerakan peran serta masyarakat. Gulirkan isu tentang kampung siaga Covid-19, biarkan masyarakat yang kemudian menyadarkan masyarakat atau warganya," kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid