sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Imbas Kanjuruhan, puluhan anggota polisi diduga langgar etik

Sanksi etik akan diberikan kepada 28 anggota yang terbukti melanggar etik atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 03 Okt 2022 19:44 WIB
Imbas Kanjuruhan, puluhan anggota polisi diduga langgar etik

Polri melakukan pemeriksaan terhadap 28 anggota Polri yang diduga melakukan pelanggaran etik atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal itu berdasarkan pemeriksan yang masih berjalan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan dilakukan Inspektorat Khusus dari Itwasum Polri serta Biro Paminal Divisi Propam Polri. Sejauh ini, hasil pemeriksaan menunjukkan mereka telah melanggar etik.

"Hasil pemeriksaan Itsus Itwasum Polri dan Biro Paminal yang juga melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik anggota polri sebanyak 28 personil Polri. Ini pun masih dalam proses pemeriksaan," kata Dedi saat konferensi pers di Malang, Jatim, Senin (3/10).

Selain sanksi yang menanti, kata Dedi, Kapolri juga memberikan penghargaan kepada anggotanya yang gugur selama kejadian. Ada dua anggotanya yang meninggal saat kejadian.

Dua polisi tersebut bernama Briptu Fajar Yoyok Pujiono yang merupakan anggota Polsek Dongko, Trenggalek, dan Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung.

"Bapak Kapolri juga memberikan reward ke anggota polri yang gugur dalam melaksanakan tugas. Kemarin dua anggota Polri tersebut sudah dimakamkan secara kedinasan dan sudah dinaikan pangkat luar biasa anumerta setingkat lebih tinggi," ujar Dedi.

Sebagai pengingat, Kericuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi pascaarema FC dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Para suporter tuan rumah yang kecewa lantas masuk ke lapangan dan menyerbu pemain dan offisial kedua kesebelasan.

Berdasarkan data kepolisian, 13 kendaraan juga menjadi sasaran amukan massa. Perinciannya, 10 mobil dinas kepolisian dan tiga lainnya milik pribadi.

Sponsored

Personel kepolisian yang bertugas lantas menembakkan air mata ke arah tribun penonton. Aparat juga membawa senjata api ke stadion. Padahal, aturan FIFA sudah dengan tegas melarang.

Para penonton lantas lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri. Nahas, banyak di antara mereka yang meninggal dunia karena sesak napas akibat berdesak-desakan. Signifikan juga yang terinjak-injak.

Berita Lainnya
×
tekid